Kamis , Mei 2 2024

Dosen STP Mataram Berinvestasi di Agro Eduwisata Bre Kabupaten Bima

Inilah agro eduwisata di Desa Bre yang potensial dikembangkan


BIMA, Literasi-Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram, Sri Susanty, M.Par, menjajaki kerjasama dan berinvestasi di Kebun Buah di Desa Bre, Kacamatan Palibelo, Kabupaten Bima.

Lahan seluas lebih kurang 2 hektar di lereng gunung tandus di Wilayah Kabupaten itu penuh dengan aneka buah tropis.

Kehadiran kebun buah yang sudah mulai ditanam 2 tahun lalu laksana oase di padang pasir. Udara yang sejuk dan kesegaran aneka buah ini mampu mnyedot perhatian pengunjung.

Menurut Budi, pemilik lahan buah, selama ini banyak orang yang datang berkunjung, berfoto, dan membeli buah naga, jeruk, jambu kristal, pepaya california, serta jambu madu deli ke kebunnya. Banyak juga pegawai pemerintahan dan politikus yang datang berkunjung. Namun tdk ada yang memiliki konsep jelas tentang arah pengembangan kebun ini menjadi tempat wisata.

Sri Susanty sedang memetik buah naga

“Saya senang sekali ketika dosen STP Mataram datang merancang tempat ini menjadi Agro Eduwisata,” katanya. Sistem kerjasama yang dilakukan antara dua sahabat ini dalam bentuk sharing investasi fasilitas wisata, peningkatan kapasitas organisasi dan pelatihan SDM pengelola, serta pemasaran destinasi wisata.

Menurut Sri Susanty M.Par, Kabupaten Bima hingga saat ini belum memiliki satu produk destinasi unggulan yang siap untuk dijual baik dari aspek aksebilitas, amenitas, atraksi, maupun kelembagaan.

“Tempat ini akan kita jadikan sebagai pilot project desa wisata dan destinasi wisata unggulan. Konsep agro eduwisata diusung karena daya tarik ini bukan hanya tempat wisatawan menikmati kebun buah tapi juga sebagai sarana edukasi dalam pengelolaan kebun, belajar cara mengawinkan buah naga saat malam hari, membudidayakan madu trigona juga belajar tentang sosial budaya masyarakat,” paparnya.

Paket wisata soft trekking dan upaya masyarakat dalam mengelola pupuk kandang juga menjadi atraksi yang bisa dinikmati oleh ecotourist. “Nanti akan juga dibentuk pokdarwis sebagai partner dalam pengelolaan desa wisata Bre. Bagaimanapun Pokdarwis dan Bumdes memegang peranan penting sebagai pengelola desa wisata ke depannya,” tambah Susanty.

Check Also

Ini Dia Pantai Kecinan di Lombok Utara

Pantai Kecinan di Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara,  menjadi destinasi wisata dengan pesona alami. Salah …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *