Tambak ikan air tawar masih menjadi salah satu andalan pendapatan penduduk Desa Aik Bukak, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah.
Kepala Desa Aik Bukak, Hamdan, SH, belum lama Ini mengatakan petambak ikan air tawar selain membudidayakan ikan secara mandiri pun ada yang bermitra dengan pihak lain.
Sebagai Desa yang memiliki sumber mata air, Aik Bukak pun memiliki permandian yang sering dikunjungi masyarakat di Pulau Lombok. Kata Kades, salah seorang pemilik lahan bahkan merencanakan pembangunan permandian.
Sedangkan hasil ikan air tawar Aik Bukak memenuhi pasaran tidak hanya di Lombok melainkan juga di Pulau Sumbawa. Berton-ton ikan akan memenuhi pasaran setiap enam bulan atau pada masa panen.
Menurut Hamdan, seorang peternak ikan memiliki rerata dua kolam dengan berbagai jenis ikan seperti nila, mas dan koi. Peternak mandiri bisa menjualnya secara langsung sedangkan yang bermitra menyalurkannya lewat mitra yang ada di desa itu.
Salah seorang petambak, Abdullah, mengaku bermitra dengan pihak lain disebabkan faktor modal. Memiliki 12 kolam, Hamdan mengatakan diperlukan dua karung pakan setiap hari dengan harga satu karung pakan Rp 300 ribu.
Dengan masa panen enam bulan Abdullah memerlukan modal untuk pakan sebesar Rp 108 juta. Karena itulah Abdullah memilih bermitra dengan pihak lain yang membantu pengadaan pakan.
“Khusus dengan mitra ikan yang diminta yakni ikan nila, ” katanya seraya menambahkan bahwa dalam satu kolam bisa menghasilkan 4-5 ton sekali panen.
Menurut Abdullah, sebagai petambak yang bermitra hanya mendatangkan penghasilan Rp 30 juta per sekali panen atau Rp 5 juta sebulan. Ian
