PJ Sekda NTB bersyukur atas kehadiran SSDN LXVII, yang memilih Provinsi NTB untuk melaksanakan studi dan dapat berwisata di Pulau Lombok dan Sumbawa yang kaya akan berbagai tempat wisatanya.
Pj. Sekda Provinsi NTB, Ibnu Salim, S.H., M.Si., CGCAE, mengungkapkan hal itu saat menghadiri rapat dalam rangka kunjungan kegiatan Studi Strategi Dalam Negeri (SSDN) Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXVII Tahun 2024 Lemhannas RI di Provinsi NTB, Senin (10/06).
“Kami ucapkan rasa syukur dan bahagia atas kehadiran SDN di NTB , semoga betah di sini. Bukan hanya studi tetapi juga berwisata, kalau ke NTB banyak daerah wisatanya,” ungkapnya.
Selain itu, PJ Sekda menyampaikan terkait capaian yang telah diraih Provinsi NTB termasuk su strategis pembangunan daerah, visi pembangunan daerah dan langkah kedepan yang akan dilakukan.
“Langkah kedepannya yaitu membangun kepemimpinan daerah dalam penanganan isu strategis daerah. Fokus pembangunan daerah pada transformasi sosial, peningkatan kapasitas SDM dan penguatan riset daerah, pengembangan sistem data informasi dan monitoring evaluasi pembangunan daerah, Potensi pendanaan kreatif untuk mendukung pembangunan daerah,” ungkapnya.
Sementara itu, Mayjen TNI Rano Maxim Adolf Tilaar, S.E selaku Pimpinan Rombongan mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Provinsi NTB yang telah memberikan kesempatan dan menerima rombongan SSDN Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA)LXVII Tahun 2024 Lemhannas RI.
“Lemhannas RI adalah lembaga pemerintah non kementerian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri yang menyelenggarakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian urusan kementerian dalam penyelenggaraan pemerintah di bidang politik, hukum, dan keamanan,” jelasnya.
Kegiatan SSDN LXVII berlangsung pada tanggal 10 – 13 Juni 2023, dilaksanakan di empat Provinsi, yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, NTB dan Banten.
“Lemhannas RI memilih Provinsi NTB dengan harapan dapat mengetahui berbagai tata kelola pemerintaan daerah, permasalahan yang dihadapi dalam perspektif masyarakat, yaitu geografi, demografi, sumber kekayaan alam, ideologi, politik ekonomi, sosial-budaya dan pengaman keamanan,” ungkapnya. Kmf