Pengembur merupakan desa yang potensial berkembang di masa datang. Berada dekat dengan Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, desa ini memiliki pesona alam dan budaya yang bisa menjadi magnet bagi wisatawan di dunia.
Desa Pengembur, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, mulai dikenal setelah anak muda sering kali memilih tempat ini untuk berkemah, terutama di sebuah kawasan yang dikenal dengan sebutan Gunung Tele.
Gunung Tele menjadi tempat favorit di Kawasan Mandalika untuk menikmati sunrise dan sunset. Sensasi merasakan tinggal di atas awan dikarenakan Gunung Tele dikelilingi awan putih, bahkan awan itu lebih mudah dilihat jika dibandingkan ketika berada di Gunung Rinjani.
Pesona Gunung Tele akhirnya menjadi spot yang sangat menarik untuk camping menghabiskan waktu libur akhir pekan. Apalagi, di puncak gunung terdapat areal yang sangat luas yang memungkinkan ribuan pendaki bisa melakukan camping di gunung ini dengan pertimbangan rute menuju lokasi terbilang cukup mudah.
Di lokasi ini, salah keistimewaan dan keunikannya, yaitu berupa bebatuan unik dengan bentuk yang beragam. Setidaknya, terdapat tiga jenis batu yang menarik. Pertama, Batu Rantok. Batu ini memiliki unik karena di dalam batu terdapat ruang-ruang kosong. Ketika batu dipukul maka akan mengeluarkan suara yang khas.
Kedua, Batu Keramik yang memiliki bentuk seperti keramik, dan ketiga Batu Kursi. Batu ini tersusun seperti kursi dengan ukuran sangat panjang dengan bentuk unik dan menarik. Di batu ini wisatawan bisa duduk menikmati keindahan alam Desa Pengembur dan Desa Sengkol yang dikelilingi hamparan sawah nan begitu luas.
Selain Gunung Tele, Pengembur kaya dengan berbagai potensi alam dan budaya. Terdapat Goa Saung yang diyakini pernah dijadikan tempat tinggal oleh manusia pada zaman pra sejarah atau ratusan tahun silam. Goa Saung terletak di atas perbukitan yang selama ini dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk berteduh ketika memungut ranting-ranting kering yang jatuh di sekitar bukit untuk dijadikan sebagai kayu bakar, baik pada saat musim kemarau tiba maupun juga saat musim hujan.
Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram, Dr.Halus Mandala, mengakui potensi Desa Pengembur yang bisa dieksplorasi sebagai destinasi wisata. Selain kaya potensi alam dan budaya, Pengembur memiliki jarak yang cukup dekat dengan Bandara Internasional Lombok. Sehingga, kata Halus, setelah turun dari pesawat, wisatawan berkeliling dahulu di desa ini sebelum menuju destinasi lain di Pulau Lombok dan Sumbawa.
Keunggulan lain Pengembur adalah adanya makam peninggalan masa lalu seperti Makam Sile Dende. Pemakaman ini senantiasai dikunjungi pada momen tertentu baik oleh warga muslim maupun Hindu. “Namun kunjungan wisatawan ke Pengembur masih belum terdata,” kata Kades Pengembur, M.Sultan.
Ia mengakui masih banyak keterbatasan seperti prasarana di desa seperti areal parkir yang luas. Karena itu, ke depan berbagai upaya ke arah sana akan dilakukan. Terlebih, sudah dibentuk Pokdarwis dan berbagai bentuk komitmen lain pihak desa seperti mengajak tokoh masyarakat melakukan studi banding ke Bali dalam rangka mengembangkan wisata desa. ian