Mataram, Literasi-Tantangan terbesar dunia pendidikan adalah kemajuan teknologi yang memungkinkan siswa dan pelajar mendapatkan ilmu pengetahuan dari dunia maya.
“Teknologi meruntuhkan tembok tembok sekolah sehingga dibutuhkan komunitas pendidikan yang bisa menyesuaikan dengan perkembangan dan kemajuan,” ujar Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr H Zulkieflimansyah, SE, M.Sc saat menghadiri Silaturahmi Nasional Dewan Pendidikan di Taman Budaya Mataram, Sabtu (23/07).
Gubernur juga menekankan pentingnya silaturahmi dan diskusi para pegiat pendidikan dilakukan di ruang terbuka dengan konsep tak formal seperti di lokasi wisata agar ide kreatif dan terobosan pemikiran bisa mengalir leluasa.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan NTB, Aidy Furqon, mengatakan, beberapa isu yang akan dibahas dalam seminar terutama konsep merdeka belajar yang sudah lama dikembangkan metodenya oleh NTB sejak pandemi. Misalnya dalam kurikulum merdeka belajar yang mengembangkan project base learning dan product base learning.
“Bahkan untuk metode belajar tatap muka dan daring sudah kita lakukan lama sebelum kurikulum merdeka diluncurkan Februari kemarin,” ujar Aidy.
Seminar dan silaturahmi bertajuk Eksistensi Dewan Pendidikan ke Depan sendiri adalah event kedua yang dihadiri oleh para pakar, senior pendidikan, praktisi dan akademisi dari seluruh Indonesia untuk merumuskan konsep pengembangan dunia pendidikan ke depan. (jm)