BIMA- Sebanyak 100 lebih pelajar dari kecamatan Sanggar dan Tambora mengikuti Kemah Pendidikan (Educamp) yang dipusatkan di Kawasan Oi Tampuro 28 sampai dengan 29 Mei 2022. Dinas Pariwisata Kabupaten Bima bermitra dengan Saka Wirakartika binaan Kodim 1608/Bima, menghadirkan fasilitator educamp dari Alamtara Institue, Kalikuma Educamp dan Yayasan La Rimpu.
Kadis Pariwisata Kabupaten Bima, Aris Munandar ST MT, yang turut memantau acara menjelaskan, kegiatan itu merupakan satu rangkaian dengan pelepasan Trabas Wisata dan juga offroad wisata yang dilakukan sebelumnya.
Program Educamp dilakukan dengan membuka camping ground untuk masyarakat, para siswa, penggiat lingkungan maupun penggiat kepariwisataan melibatkan desa wisata kelompok sadar wisata dan juga akademisi. “Pramuka juga mengambil bagian disampung dilibatkan berbagai komunitas yang memungkinkan interaksi secara positif di dalam wahana educamp ini,” ungkap Aris.
Selama Perkemahan, peserta mendapatkan beragam materi antara lain pengenalan potensi kawasan tambora dan sekitarnya yang mengangkat tema “Tambora Dulu, Kini dan Nanti”.
Direktur Alamtara Institute dan Kalikuma Educamp and Library, Dr. Abdul Wahid M.Ag, mengungkapkan, keterlibatan dalam event ini penting untuk menunjukkan bahwa literasi itu harus berkembang sedemikian rupa, tidak eksklusif dari meja seminar kemeja seminar yang lain, dari rak buku ke rak buku yang lain. Tetapi yang perlu diliterasi dan dipelajari adalah masyarakat, komunitas, kelas sosial tertentu.
“Bahwa disana ada banyak hal, ilmu ada banyak pengetahuan yang perlu digali. Juga dari situ pengetahuan, ilmu yang didapatkan dari masyarakat serta fenomena yang ada di tempat seperti itu menjadi sumber belajar bagi para pegiat literasi,” ungkapnya.
Senada dengan Wahid, Direktur La Rimpu, Prof. Dr. Atun Wardatun, mengungkapkan, Educamp bertujuan untuk membuka lebih lebar lagi kran partisipasi dari para pelaku wisata lokal, terutama kita mulai gerakan ini dari generasi muda sehingga educamp yang dilakukan oleh La Rimpu dan Kalikuma serta Alamtara itu menyasar anak-anak usia SMA.
Sehingga mereka sadar akan pentingnya keterlibatan orang-orang di internal lingkaran Tambora sendiri demi kemajuan Tambora. “Sehingga mereka sekarang maupun kelak tidak merasa sebagai orang asing di tanahnya sendiri. Mereka harus menjadi tuan di tanah mereka dan upaya ini akan menjamin kegiatan atau kemajuan di Tambora itu lebih berkelanjutan (sustainable),” katanya.
Salah satu yang ditekankan oleh La Rimpu juga melalui educamp ini agar para pelaku itu tidak hanya dari kalangan laki-laki tetapi juga dari kalangan perempuan. Karena mereka sangat berpotensi untuk menjadi pelaku pariwisata. hmb