Senin , Oktober 14 2024

Pantai Ketapang Tujuan Rekreasi Libur Lebaran

Situasi Pantai Ketapang pada libur lebaran.kus

SELONG, Literasi –  Hari kedua bulan Syawal 1443 H tanggal 3 Mei 2022, termasuk hari yang tidak biasa bagi warga. Pasalnya, dihari itu masyarakat lebih banyak memanfaatkannya untuk berekreasi bersama keluarganya pasca pandemi yang berlarut-larut.

Salah satu destinasi wisata yang menjadi alternatif kunjungan wisatawan lokal adalah Tanjung Menangis Ketapang di Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur (Lotim). Suasananya berubah drastis dari sunyi sepi menjadi semarak oleh kedatangan warga dari berbagai penjuru.

 “Alhamdulillah, kita manfaatkan H+2 Idul Fitri ini untuk rekreasi berdama keluarga,” kata Roro Rizkomariyati, warga dari Mataram. Setelah  ziarah kubur dan silaturrahmi ke keluarga di Apitaik dan Pancor, ia sekalian juga menikmati indah pesona dari Pantai Ketapang.

       Hal senada disampaikan rombongan dari Wanasaba yang mengaku, sekali waktu bersama keluarga  menyempatkan diri untuk rekreasi ke Pantai Ketapang.

        “Saya sama suami dan anak-anak serta saudara rombongan ke pantai Ketapang Pringgabaya ini,” kata Hasmiarni, seorang warga dari desa Wanasaba, Kecamatan Wanasaba Lotim. Wisata pantaiitu seolah menjadi arena kunjungan wajin dihari senggang.

Dampaknya, berbagai aktivitas warga dihari libur itu bangkit. Kehadiran pengunjung menjadi potensi bagi warga setempat. Mereka memanfaatkannya untuk meracik bisnis kecil-kecilan sebagaimana liburan sejak beberapa tahun sebelumnya.

Salah seorang pedagang, Inaq Iwan, mengaku mengelola lapak dengan menawarkan ragam kebutuhan yang diperlukan oleh pengunjung. Kebutuhan yang disiapkan adalah kuliner berupa makanan dan minuman. Pengunjung yang lapar dan haus tinggal memesan dan duduk di kursi bawah tenda yang disiapkan oleh pedagang.

       Inaq Iwan mengakui, dari aktivitas itu dirinya mendapatkan omzet dan sangat bermanfaat dalam menata perekonomian keluarganya. “Kalau hari biasa dapat jualan dari Rp 250.000 hingga Rp 500.000 Sementara pada hari libur seperti halnya juga dengan hari ahad, dapat omzet 1.500.000,” katanya.

Sementara itu,  Amaq Anok, seorang  pemilik penyewaan ban mobil bekas, mengemukakan dari  jasa itu bisa mendatangkan hasil hingga Rp 300.000 sehari. Hal ini berbeda dibanding hari-hari biasa yang maksimal mendatangkan rezeki Rp 100.000. Menurutnya, setiap ban disewakan kepada warga yang hendak berenang senilai Rp 5000.

Setidaknya, kehadiran pengunjung yang berasal dari berbagai tempat di Pulau Lombok dan luar daerah, merupakan potensi berkembangnya destinasi wisata itu tidak hanya dihari ini. kus

Check Also

Menikmati Pesona Rinjani Dari Gunung Loang Dares

Anda hobi mendaki gunung? Gunung Loang Dares di Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba Lombok Timur mungkin …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *