Senin , Oktober 14 2024

Bantal Gapuk, Kuliner Lombok yang Melegenda

SELONG, Literasi – Bantal Gapuk adalah olahan kue tradisional khas Sasak di Pulau Lombok. Bantal yang sangat dikenal dari dulu hingga sekarang adalah Bantal yang dibuat oleh orang desa Gapuk Kecamatan Suralaga Lombok Timur (Lotim).

Kue kuliner jajanan Bantal tradisional berbahan baku dari ketan, isi pisang raja dengan dibungkus daun kelapa muda/ janur (Bombong : Sasak) hingga kini sudah dikenal di antero nusantara dan masuk sebagai bagian dari khazanah kuliner nusantara. Untuk melestarikan kuliner ini, Kepala Dinas Pariwisata Lotim merekomendasikan Bantal Gapuk masuk menjadi menu saat rapat atau kegiatan penting atau saat acara resmi lainnya.

Sekdes Gapuk, Sahriadi, SP., Kamis (17/002/2022), mengatakan Bantal Gapuk sangat terkenal karena ke originalitasnya terjaga dan terawat hingga kini. Flavor dan rasanya gurih dibandingkan dengan buatan di desa lain meskipun sama- sama Bantal.

“Begitulah Bantal Gapuk yang terkenal hingga kini. Kalau ada Bantal lain akan ketahuan. Jadi, suatu ketika jika seseorang disuguhi Bantal yang berbeda, akan mengetahui mana Bantal Gapuk dan yang tidak. Bantal Gapuk senantiasa menjadi tolok ukur rasa bagi pencinta kuliner atau orang menilai dari nilai etika dan estetika kuliner akan mengacu kepada Bantal Gapuk,” papar Sahriadi.

Lebih jauh Sahriadi, Ibu Wakil Bupati bahkan sangat mengapresiasi para pengrajin Bantal ini dengan memberikan bantuan kepada sejumlah 20 orang dengan nilai Rp. 500.000 perorang dengan terop untuk masing-masing penjual Bantal, pada waktu ada kegiatan yang dihadiri oleh Wakil Bupati dan Ibu Wakil Bupati. “Bantuan tersebut diberikan oleh Ibu Wakil Bupati Lotim pada tahun 2020 lalu,” terang alumni Fakultas Pertanian Universitas Gunung Rinjani ini.

Sementara itu, beberapa orang pengrajin Bantal, Inaq Herman dan Inaq Indri menyampaikan pengalamannya kepada awak media ini. Mereka mengakui, Bantal ini sebagai jajanan khas tradisional yang diterima dari orang tuanya dan sebagai profesi keseharian mereka.

“Alhamdulillah, dari pekerjaan sebagai pembuat dan pedagang Bantal ini tiang dapat melanjutkan pendidikan 2 orang anak perempuan hingga Kuliah dan sekarang sudah jadi Guru,” kata Inaq Herman.

Senada disampaikan Inaq Hendri, dirinya berharap kue Bantal ini tetap tampil dengan keasliannya. “Karena masyarakat selalu mencari Bantal Gapuk ini, di samping juga para penumpang mobil baik dari dan ke Labuhan Lombok – Mataram ada saja yang mampir membeli Bantal di sini. Dan itu berarti rezeki bagi kami untuk sekeluarga,” katanya (Kusmiardi).

Check Also

Ketua Dekranasda Takjub Mutiara Lombok

Ketua Dewan kerajinan Nasional NTB, Dessy Hassanudin, meninjau secara langsung budidaya mutiara serta hasil laut …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *