FOTO. Kepala Dispar NTB saat membuka pelatihan digitalisasi untuk branding pemesanan, penjualan desa wisata, homestay, kuliner. (FOTO. RUL)
MATARAM, Literasi – Sebanyak 40 pelaku wisata di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa mengikuti pelatihan digitalisasi untuk branding pemesanan, penjualan desa wisata, homestay, kuliner, suvenir, dan fotografi.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB, Yusron Hadi, mengatakan pelatihan digitalisasi ini bisa menjadi pengalaman berharga bagi para peserta, karena dapat membantu mereka menambah wawasan untuk meningkatkan kualitas objek wisata maupun strategi pemasaran produk ekonomi kreatif maupun desa wisata.
“Tentunya melalui pelatihan digitalisasi ini dapat meningkatkan kapasitas SDM desa wisata, pemilik homestay dan pelaku ekonomi kreatif untuk melakukan branding dan pemasaran melalui digital yang bermanfaat di masa depan, khususnya menyongsong berbagai perhelatan sport tourism di NTB,” ujar Yusron pada wartawan, Kamis (19/8).
Ia mendaku, dalam kebijakan dan program pembangunan pariwisata daerah untuk pemasaran pariwisata berbasis teknologi, informasi dan komunikasi, terdapat tiga strategi promosi pariwisata yang harus dilakukan oleh para pelaku wisata, antara lain melakukan branding terhadap produk yang akan dijual, menayangkan iklan di media elektronik, website, dan media sosial serta menjualkan produk-produknya tidak hanya ke dalam negeri, tetapi juga hingga mancanegara.
“Untuk mengambil peran maksimal ini para pelaku ekonomi kreatif di Lombok dan Sumbawa harus kami siapkan kemampuannya,” ucap Yusron.
Menurut dia, ada beberapa aktivitas untuk mendukung digitalisasi pariwisata, seperti mendukung homestay agar dapat terhubung dengan banyak pelanggan secara digital, mendukung biaya hotel untuk mengelola kegiatan operasional harian secara digital, mendukung pengelolaan transaksi tiket secara digital, baik secara langsung maupun daring, mendukung digitalisasi bisnis UMKM dan agen travel.
Oleh karena itu, para pengelola desa wisata, pengelola homestay dan pelaku ekonomi kreatif perlu dilatih fotografi, membuat video pendek, strategi pemasaran dalam era digital dengan latihan langsung di akhir sesi.
“Kami akan lakukan ini secara bertahan sesuai kemampuan pendanaan yang ada sehingga semua pihak memiliki standar pengalaman dan pengetahuan yang sama soal digitalisasi branding dan pemasaran,” tandasnya.
Pelatihan digitalisasi yang diselenggarakan selama tiga hari dari 18 Agustus hingga 20 Agustus 2021 ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Sebelum memasuki ruang pelatihan, seluruh peserta diwajibkan mengukur suhu tubuh, mencuci tangan dengan sabun, dan dilanjutkan dengan melakukan rapid test antigen yang telah disiapkan oleh panitia. RUL.