Minggu , Oktober 6 2024

Sempat Ditutup, Jalur Pendakian Rinjani Kembali Dibuka

FOTO. Sejumlah wisatawan mulai mendaki kawasan Gunung Rinjani pascaBTNGR membuka kembali jalur pendakian dua hari setelah lebaran Idul Fitri. (FOTO. RUL)

MATARAM, Literasi – Aktivitas pendakian di kawasan Gunung Rinjani yang sempat ditutup pada 12-14 Mei 2021, kini kembali dibuka sejak H+2 atau dua hari setelah Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) Dedy Asriady yang dikonfirmasi wartawan, membenarkan pembukaan jalur pendakian di gunung tertinggi di NTB tersebut.

Menurut dia, kendati telah dibuka para pengunjung tetap dibatasi di semua jalur pendakian

“Iya, sejak Sabtu (15/5), pendakian ke Gunung Rinjani sudah dibuka. Namun masih menerapkan kuota terbatas di masing-masing jalur pendakian,” ujar Dedy Asriady, Selasa (18/5).

Ia mengatakan, enam jalur pendakian resmi yang dibuka, yakni jalur pendakian Sembalun, Tete Batu, dan Timbanuh, di Kabupaten Lombok Timur. Selain itu, jalur pendakian Torean, dan Senaru, di Kabupaten Lombok Utara, dan jalur pendakian Aik Berik, di Kabupaten Lombok Tengah.

Masing-masing jalur pendakian sudah ditetapkan batas maksimal jumlah wisatawan yang akan melakukan pendakian. Misalnya, jalur pendakian Sembalun, dan Senaru, masing-masing 75 orang per hari atau 50 persen dari total kapasitas kunjungan.

Sementara, jalur pendakian Timbanuh, dan Aik Berik, maksimal 50 orang per hari. Sedangkan dua jalur pendakian baru, yakni Torean, dan Tete Batu, maksimal hanya 30 orang per hari.

Dedy menambahkan setiap wisatawan yang akan melakukan pendakian wajib membeli tiket secara daring (online) melalui aplikasi e-Rinjani yang bisa diunduh melalui Playstore.

“Kami juga menerapkan protokol kesehatan, yakni setiap pendaki wajib diperiksa suhu tubuhnya, mengenakan masker, dan bagi pendaki dari luar NTB wajib menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19,” jelasnya.

Selain wisata pendakian, BTNGR juga tetap membuka delapan destinasi wisata alam nonpendakian yang ada di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Delapan tempat wisata alam nonpendakian tersebut, yakni Air Terjun Otak Kokok, Air Terjun Jeruk Manis, Air Terjun Mayung Polak, Air Terjun Mangku Sakti, Gunung Kukus, Telaga Biru, Sebau, dan Savana Propok.

Ia mengungkapkan, delapan destinasi wisata nonpendakian tersebut dibuka untuk masyarakat umum yang ingin berwisata setelah Lebaran, namun tetap menerapkan pembatasan, yakni kuota 30 persen dari kapasitas normal.

“Para pengunjung juga diwajibkan menerapkan protokel kesehatan, yakni menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer,” tandas Dedy Asriady. RUL.

Check Also

Menikmati Pesona Rinjani Dari Gunung Loang Dares

Anda hobi mendaki gunung? Gunung Loang Dares di Desa Bebidas Kecamatan Wanasaba Lombok Timur mungkin …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *