Senin , Januari 20 2025

Puisi-puisi Dienullah Rayes

KEMBALI PULANG

merpati jantan keluar dari sangkar,
pintu bilik lupa dikunci si Fajar,
di balik bilik sang betina pulas tidur,
maunya si jantan tanpan terbang berpasangan,
bersama si betina bulu putih berkilatan,

tanpa pikir panjang si jantan pun terbang,
sendirian menembus kelam yang lengang,
ia hinggap di ranting randu rindu,
dinihari senin ia pun mengepak sayap,
terbang menuju ranting cuaca cahaya,
melayang di awang-awang hilang bayang,
jatuh ke sarang pusara sang Kekasih.

Sumbawa-Samawati,
25.04.2021.dr.

SALAM ALAM CAHAYA
:H.Mo-Novi,bulan
purnama dipangkuan.

salam dan rakhmat
dari Dia cipta bumi dan langit
semoga tercurah mesra
buat insan yang ihsan
di pelabuhan janjiMu.

malam jumat,tanggal empat
desember basah diguyur hujan lebat
beta pun nyenyak tidur
di kursi maya tiada kasur.

mataku yang rabun jauh
memandang baliho baru
terpajang dua lukisan insan
yang pria berbenak mesin pemerintahan
pada wanita,suara,warna hatinya pendidikan
menuju hari depan yang benderang
sumbawa gemilang.

tiba-tiba lukisan yang haji
melambaikan tangan
terhadap pejalan kaki di jalanan
orang-orang di jalan raya pun
menyambut dalam hati berembun lewat jempolan dan senyuman.

aku terjaga dan sadar
usai digaruk teriakan kucing liar
dan
kucing peliharaan,si bugar
dalam perebutan isi lambung sang hewan.

astaga,aku mimpi
semoga anda yang rendah hati
beralas ikhlas dan sabar
bisa merebut kemenangan yang diredhaiNya.

Catatan tinta hijau.
Drs.H.Mahmud Abdullah
Bupati Sumbawa
dan
Dewi Noviany S.Pd.M.Pd
Wakil Bupati Sumbawa
Periode,2021-2025.

Sumbawa,NTB,
10.12.2020.dr.

TUMBUHKAN POHON JATI LITERASI.
:Agar anak bangsa,tak rabun membaca.Tak pincang mengarang.
Taufiq Ismail.

Tahun 1950,enampuluhan,
Murid-murid SR oleh guru klas enam,
Membagikan Buku Bahasa Indonesia,
Hari ini pelajaran mengarang,
Tolong kalian perhatikan urutan gambar-gambar,
Gambar 1,2,3 dan empat,
Erat hubungannya,jangan sampai melompat,
Kalau naik rumah panggung,
Kaki menginjak anak tangga satu,
Akhirnya sampai dalam ruang tamu,
Para tetangga setiakawan telah menunggu,
Rapat mupakat desa baru bisa dimulai,
Kata sang guru ditambah bumbu-bumbu imajinasi.

Kami pun mulai menulis di batu tulis,
Usai menulis karangan lalu dikumpulkan,
Di meja sang guru berhati bulan.

Karangan jempol,mendapat nilai sembilan,
Murid yang mendapat nilai angka 9,8 dan tujuh,
Dibaca di depan klas di samping guru.

Aku dan kawan bertiga,
Sering mendapat hadiah berupa polpen,buku dan pensil berwarna,
Dunia literasi baca,tulis membuka kitab langit.

Aku lebih simpati menulis karangan bebas,
Bukan petunjuk praktis sang gutu klas,
Dalam hari-hari berlari hari ini,
Menulis aksara-aksara puitis berawan imajinasi,
Lalu membumi nama dan makna jatidiri,
Di bawah kesejukan rindang pohon,
Berakar rindu,berbatang cinta,berbuah kasih,
PadaMu jua.

Sumbawa-Mataram,
27.04,2021.dr.

DUA DUNIA.

di atas kepala di payungi langit,
malam hari pesta cahaya,
siang hari kenduri sinar terang rakhmat.

di bawah telapak kaki terbentang bumi,
malam hari badan-batin istirah di dipan mimpi,
siang hari mengucur peluh tanpa mengeluh.

langit pesta bulan-bintang,
bumi kenduri semangat juang,
ciptaanNya yang fana hilang bayang.

aherat dunia misteri,abadi pesona,
diciptakanNya,karena rindu,cinta kasih,
bagi maklukNya yang terbang,melata,
yang jalan kaki tiada letih.

kita pun akan hilang dari kefanaaNya,
tidur dan bangun bagai ulat dalam kepompong,
dunia misteri ini kita tinggal memanen,
benih yang kita tanam di lahan purba tiada makna?
kita sebutir debu di ujung jari telunjukMu.

Sumbawa-Rumah kaki bukit,
30.04.2021.dr.

MIMPI DIUJUNG SEPI.
:Puji Astuti,mata literasi.

bulan terjun mandi
di danau tua tanah pusaka
cahayanya pecah di wajahmu
kau pun turun mandi basahi busana pernikahan
sang bulan mencium pipimu yang sunyi bayang
bulan terbang pulang
tinggalkan cadar cinta dan baju kenang.

air danau memercik buih cahaya
fajar menyingsing
bersinar cahaya bulan di wajahmu.

Sumbawa,kaki langit.
01.05.2021.dr

MENUNGGU JAWABAN.

angin kencang,kencang angin,
ke mana kau terbangkan dedaunan itu?
lembar hijau,kuning itu menjerit kau renggut,
dari ranting-rantingnya.

hujan musim,musim hujan,
apa maumu kau lubangi batu tua,
di depan rumah warisan?
padahal saat jarum cair itu menusuk-nusuk,
sang batu gemetar kedinginan.

cuaca panas,panas cuaca,
untuk apa kau semai lumut hijau,
di pundak tembok istana?
padahal si tembok teriak,
enggan dicemari corona.

banjir bandang,bandang banjir.
apa maumu kau rebahkan pohon berbuah ranum?
akarnya meraung-raung,diiris-iris arus bah menggila.

kobaran api,api kobaran,
mengapa kau bakar hangus rumah penduduk?
pondasi siuman,tak sudi jadi abu kembali.

Sumbawa-kaki langit,
02.05.2021.dr.

Check Also

Warga Binaan Lapas Selong Semarakkan Nataru 2024

Ada suasana berbeda di Lapas Selong Lombok Timur jelang Nataru 2024. Berbagai karya kreatif berupa …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *