Mataram, Literasi – Dekranasda Provinsi NTB mendukung eksistensi dan pengembangan aneka industri kerajinan tangan di daerah ini. Salah satu kerajinan yang menjadi warisan budaya yaitu kerajinan tenun ikat.
Pada Kamis, 21 Januari 2021 kemarin, ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah didampingi Wakil Ketua Dekranasda NTB, Hj. Lale Prayatni Lalu Gita Ariadi, bersama jajarannya mengunjungi Perusahaan Tenun Ikat Slamet Riady di Jalan Tenun No 10 Cakranegara, Kota Mataram.
Perusahaan tenun ikat Slamet Riady ini telah berdiri sejak tahun 1967 silam. Ini merupakan industri kerajinan tenun ikat yang terkenal pada masanya dan merupakan salah satu tujuan berkunjung para wisatawan, terutama untuk pembelian souvenir. Perusahaan ini memproduksi dua jenis kain tenun yakni tenun ikat dan kain tenun songket.
Dalam kesempatan ini, Bunda Niken melihat secara langsung alat dan tahapan dalam pembuatan sebuah kain tenun ikat. Tak lupa juga ia berdiskusi dengan pengelola industri tenun ikat dan songket terkait kendala yang dihadapi dalam pengembangan usaha tenun ini.
Bunda Niken berpesan agar usaha tenun ikat ini harus tetap dilanjutkan meskipun dengan berbagai kendala dan persaingan di masa modern ini.
“Tenun ikat dan songket kita itu menjadi sebuah kebanggan Provinsi NTB karena berbagai motif yang cantik-cantik. Jadi harus tetap dilanjutkan” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut generasi penerus perusaan tenun ikat Slamet Riady mengutarakan harapannya terkait hak paten motif-motif tenun dan songket yang ada di Provinsi NTB agar tidak gampang dijiplak oleh pihak lain.
“Kalau bisa motif-motif ini dipatenkan, kalau sudah dipatenkan, kami lega untuk berkarya” ujarnya. hm