SELONG, Literasi-Salah satu destinasi wisata bahari di Lombok Timur (Lotim) adalah Pantai Ketapang yang berada di Dusun Ketapang, Desa Pringgabaya. Keberadaannya makin menjanjikan dan mendapat perhatian masyarakat sekitar. Pantai itu dikelola Pokdarwis (Kelompok Sadar Wista) Tanjung Menangis Ketapang Pringgabaya.
Masyarakat dapat ke kawasan dengan lingkungan yang sudah memenuhi Sapta Pesona itu. Disebut memenuhi Sapta Pesona karena telah dilengkapi berbagai kebutuhan penunjang seperti pengaturan lapak jualan, kios/toko, tempati ibadah, WC, dan jembatan/tempat tambatan sampan atau perahu.
Lokasi wisata yang cukup sejuk itu dipenuhi pohon Waru dan Makasar lengkap dengan area parkir yang luas.
Kita dapat menemukan Pantai Ketapang setelah masuk lewat perempatan Desa Pringgabaya (dekat Kantor Desa Pringgabaya) mengarah ke timur. Kalau dari arah Batuyang (jurusan Mataram Labuhan Lombok) ke Pringgabaya mengarah/belok kanan, atau jika kita dari Labuhan Lombok mengarah ke Apitaik (jurusan Labuhan Lombok Mataram) belok kiri. Setelah menempuh jarak sekitar 2 kilometer akan ditemukan Pantai Ketapang.
Di desa ini pula masyarakat setempat masih mengusung tradisi lokal yang berlangsung sekali setiap tahun pada momen bulan Muharram-Safar Tahun Hijriah. Tradisi itu disebut sebagai Tatulaq Tamperan atau sering disebut dengan Rebu Bontong.
Serap Tenaga Kerja dan
Destinasi wisata ini membuka peluang kerja dan peningkatan taraf perekonomian masyarakat. Penduduk setempat ambil bagian, berperan melayani para pengunjung dalam bentuk jasa.
Ada yang menjadi pedagang, petugas kebersihan, tukang parkir, penjaga pintu masuk lokasi wisata, Sampai saat ini tak kurang dari 27 orang sebagai pedagang, diantaranya sudah mendapat lapak dan sebagiannya menunggu antrian bangunan lapak berikutnya selesai dibangun.
Menurut Nurdin, salah seorang dari anggota Pokdarwis Tanjung Menangis Ketapang Pringgabaya, Sabtu (27/6/2020), ada manfaat yang sangat dirasakan oleh masyarakat setempat setelah Pesisir Ketapang ditata-kelola oleh pihak desa lewat Pokdarwis.
“Alhamdulillah Pak, tempat ini semakin indah, sehingga mendapat kunjungan masyarakat dari segala penjuru, untuk rekreasi,” katanya.
Menurut Nurdin, pengunjung dipungut uang karcis masuk . Untuk pengunjung dengan sepeda motor (termasuk pejalan kaki) Rp 2.000 dan untuk yang bermobil Rp 5.000. Nominal rupiah yang didapatkan dari karcis masuk pada hari biasa dan hari libur beragam.
“Hari biasa setidaknya kita dapat Rp 100.000 hingga Rp 400.000. Sementara kalau hari libur dapat mencapai Rp 1.500.000, Hasil tersebut nantinya ada untuk masjid, setor ke Dinas Perhubungan, tukang parkir, tukang kebersihan, dan Pokdarwis untuk pengembangan dan keberlanjutan destinasi wisata,” terang Nurdin, di sela-sela menyambut kedatangan pengunjung.
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Kaspul Asrori, warga masyarakat dari Desa Apitaik, mengaku datang bersama rombongan keluarga. Dia sangat mengapresiasi keberadaan destinasi wisata bahari yang dikelola oleh Pokdarwis tersebut.
“Pesisir Ketapang indah sebagai tempat rekreasi, semoga dikelola manfaatkan dengan baik, sehingga lestari dan berlanjut menjadi destinasi Wisata yang memiliki dan melekat padanya Sapta Pesona,” harapnya (Kus).