MATARAM,Literasi-Mendagri Tito Karnavian menjelaskan, dipilihnya provinsi NTB sebagai lokasi kegiatan rapat koordinasi nasional (Rakornas) Satpol PP yang dirangkaikan dengan upacara peringatan Satpol PP ke-70 dan Satlinmas ke-58 tidak lain mendorong kemajuan pariwisata, khususnya di Wilayah Pulau Lombok.
Apalagi, lanjut Tito, Provinsi NTB khususnya Pulau Lombok masuk menjadi salah satu distinasi unggulan pariwisata yang saat ini dikembangkan oleh Presiden Joko Widodo di lima tahun pemerintahannya.
“Tugas kita bersama mendorong dan menstimulasikan pariwisata domestik. Karena efek pariwisata domestik melalui pemberitaan Lombok yang aman akan membuat citra pariwisata Indonesia dan Lombok akan pulih. Sehingga, dampak isu-isu yang bermunculan soal virus Corona akan bisa kita netralisir dengan pariwisata yang aman untuk dikunjungi oleh wisatawan,” tandas Tito Karnavian.
Pesan untuk Satpol PP
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memberikan pesan kepada petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) yang berulang tahun ke-70 tahun ini. Tito meminta petugas Satpol PP agar menggunakan kewenangan sesuai proporsional, jangan berlebihan. Apalagi, arogan
Pesan itu disampaikan saat Tito menjadi inspektur upacara HUT ke-70 Satpol PP dan HUT ke-58 Satlinmas Tahun 2020 yang dipusatkan di eks Bandara Selaparang, Kota Mataram, Provinsi NTB. Upacara yang dimulai pukul 07.30 WITA itu dihadiri Gubernur Zulkieflimansyah dan para Gubernur serta kepala daerah di wilayah Indonesia, serta ribuan Satpol PP di semua wilayah Indonesia.
Tito mengatakan, secara aturan UU dan peraturan lainnya, kinerja Satpol PP dan Satlinmas telah diatur sesuai fungsi dan kewenangannya masing-masing. Yakni, aparat Satpol PP bertugas menegakkan peraturan daerah (Perda) dan ketertiban umum. Sedangkan, Satlinmas berfungsi membantu kelancaran pengamanan penyelenggaran pemilu dan pemilukada.
Oleh karena itu, agar lebih dicintai oleh masyarakat, seyogyanya sikap profesionalisme dan berintegritas melalui regulasi dan kelembagaan yang sudah diatur agar lebih dikedepankan.
“Jadi enggak boleh lagi Satpol PP itu bersikap tidak humanis, menggunakan kekerasan yang tidak proporsional. Karena itu, nanti akan buat antipati masyarakat pada Satpol dan Satlinmas bakal kian parah,” tegasnya.
Mantan Kapolri itu meminta, aparat Satpol PP dalam tugas kesehariannya harus mengedepankan pendekatan lebih persuasif. Sehingga, upaya penegakan hukum berupa penindakan hanya diupayakan sebagai langkah terakhr. Yakni, saat persuasif tidak efektif dilakukan.
“Disini, saya imbau seluruh kepala daerah agar bisa membantu meningkatkan kompetensi serta pengadaan Satpras dan pelatihan-pelatihan Satpol PP di wilayahnya masing-masing agar bisa lebih ditingkat, sehingga mereka nanti bisa bekerja lebih profesional,” kata Tito.
Ia menuturkan, pesan penting pada peringatan HUT kali ini yakni, dua lembaga (Satpol PP dan Satlinmas) merupakan dua satuan dibawah Kemendagri yang hingga kini dapat terus eksis. Sebab, keduanya merupakan lembaga yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Mengingat, kata Tito, tidak mudah pada usia diatas setengah abad, yakni Satpol PP dan Satlinmas dapat eksis seperti sekarang ini. “Jadi memang dua-duanya adalah kesatuan yang memang dibutuhkan dan direstui masyarakat. Karena sangat sulit dengan usia kayak sekarang ini, seperti lembaga lainnya akan hilang dengan sendirinya. Tapi, tidak pada Satpol PP dan Satlinmas yang sangat dicintai dan direstui rakyat karena keberadaanya hingga kini,” ucapnya. RUL