LOTENG,DS-Wakil Bupati Loteng, Lalu Fathul Bahri, mengemukakan Keberadaan KEK di Loteng memberi dampak luar biasa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Rp 35 miliar tujuh tahun terakhir menjadi Rp 215 miliar lebih.
“Dengan adanya KEK, Pemkab Loteng memproyeksikan akan tumbuh setidaknya 5000 kamar hotel. Di setiap satu kamar, ada Rp 100 ribu untuk daerah. Ada minimal dua petugas room service per kamar,” katanya pada diskusi terfokus tentang tantangan KEK kedepan, di Hotel D-Max, Praya Barat, Loteng, Sabtu (5/10/2019).
“Anda bayangkan itu baru satu sektor saja. Belum sektor lain seperti jasa, perdagangan, telur, sayur mayur dan jutaan ton beras dan daging,” kata Fathul lagi di hadapan sekitar 130 LSM NTB dan Loteng. Inisiasi FGD ini dilaksanakan, oleh LSM Aliansi Rakyat Menggugat (ALRM) NTB.
Wakil Bupati menyampaikan rasa terimakasih kepada Gubernur NTB karena sinergitas dan lobinya dengan Pusat, Loteng mendapat alokasi anggaran Rp 1,3 triliun untuk perluasan jalan dan jembatan menuju KEK.
“Ada masalah pembebasan lahan di Loteng yang menyangkut KEK. Dengan bantuan LSM dan pak Gubernur diharapkan akan ada solusi. Banyak masukan dan demonstrasi menjadi ciri pemerintahan yang maju,” demikian Fathul.
Ketua LSM ALRM NTB, Lalu Hizi, memberikan pernyataan terbuka kepada pers dan seluruh NGO untuk mengubah pola atau paradigma pergerakan. Jika dulu pergerakan sifatnya keras menghujat hanya untuk menyalurkan kepentingan, sekarang tidak lagi.
“Kita ubah pergerakan dengan peningkatan kapasitas dan adu ide, gagasan dan pemanfaatan peluang untuk membantu pemerintah dan dunia usaha. Kita harus terlibat di dalamnya,” ujar Lalu Hizi seraya menyoroti beberapa NGO yang kurang memahami membaca data atau infografis mengenai data terbaru angka kunjungan wisata NTB.
” Hati hati kita membaca data atau infografis. Angka kunjungan wisata kita justru naik, bergerak cepat dengan adanya direct flight Asutralia dan Malaysia. Angka itu turun karena sempat terjun bebas akibat bencana gempa. Kita harus sadar, dengan pola dan inovasi pemerintah soal direct flight tadi, selisih penurunan angka itu bisa dipersempit, bahkan menggembirakan,” demikian, Lalu Hizi.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat
Sementara itu, Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah meminta Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mendorong peningkatan kapasitas masyarakat di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) khususnya dan NTB pada umumnya.
“Keberhasilan pembangunan itu tidak hanya dilihat dalam angka, namun sejauhmana kapasitas masyarakatnya ditingkatkan. Warga kita tidak harus jadi penonton di tengah pesatnya kemajuan dunia usaha dan investasi,” katanya.
Kata Gubernur, pembangunan butuh proses yang panjang dan upaya yang besar. Dan, itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah, melainkan tanggung jawab banyak pihak. Langkah yang dilakukan LSM ALRM dan NGO lainnya, menurut Zulkieflimansyah adalah bagian dari meningkatkan kapasitas tadi.
“Ide dan gagasan itu harus dikanalisasi. Ke depan, pemimpin di kabupaten itu harus membuka semua kanalisasi itu. Tidak terlibat dengan kepentingan sempit. Nanti tak bisa terbuka. Maka syarat pemimpin itu harus pintar dan ada kerendahan hati untuk mau melayani,” katanya.
Dengan kehadiran pemerintah dalam mendukung kanalisasi serta ide atau ruang diskusi, setidaknya dunia usaha akan terketuk. Ia meminta kepada pemerintah daerah dan dunia usaha untuk terlibat ke dalam usaha meningkatkan kapasitas masyarakat dan LSM.
“Jangan LSM menentang-nentang pengusaha, tapi ajak terlibat memikirkan ide dan gagasan lebih besar untuk kepentingan kapasitas masyarakat. Jadi kedepan dunia usaha harus mendukung,” ujarnya.hm