Selasa , Desember 5 2023
Plt Kadis Kominfotik NTB I Gede Putu Aryadi didampingi Bupati KLU, H. Najmul Akhyar, dan Wabup Klungkung Md. Kasta saat menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Pura Dalem di Tanjung, KLU

Masuk Wisata Kelas Dunia, Gubernur Zul Minta Umat Hindu NTB Ciptakan Sapta Pesona

MATARAM, Literasi –  Seluruh umat Hindu di NTB, khususnya generasi muda di KLU harus mulai  bangkit dari keterpurukan pascagempa bumi. Hal ini penting penting, sebab provinsi NTB kini telah masuk ditetapkan sebagai destinasi wisata kelas dunia.

          Plt Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik NTB, I Gede Putu Aryadi saat menyampaikan pesan Gubernur NTB Zulkieflimansyah pada peletakan batu pertama pembangunan Pura Dalem Bagi Umat Hindu di KLU menyatakan, jika provinsi NTB merupakan rumah yang aman dan damai bagi siapapun pemeluk agamanya. “Oleh karenanya, pengawalan rumah besar menuju rumah yang aman, nyaman, damai, optimis dan mensejahterakan harus dilakukan siapapun. Karena, itulah Visi NTB Gemilang,” ujar Gede, Sabtu (31/8).

Hadir pada kegiatan itu. Yakni, Bupati KLU, H. Najmul Akhyar, anggota DPRD-NTB Fraksi PDIP Dapil KLU-Lombok Barat Raden Nuna Abriadi, Wakil Bupati Klungkung Bali, Md. Kasta dan Ketua PHDI NTB. Selain itu, sejumlah anggota DPRD KLU, para Kepala OPD, Camat dan Muspika, para tokoh agama serta ribuan umat Hindu di KLU terlihat membanjiri kegiatan tersebut.

          Menurut Gede, Gubernur Zul telah berkomitmen untuk fokus pembangunan di tahun 2020 adalah mewujudkan NTB sebagai destinasi wisata kelas dunia, dengan halal tourism sebagai identitasnya, sekaligus meningkatkan daya tarik NTB sebagai daerah yang ramah, termasuk ramah bagi para investor.

          Untuk mewujudkan hal tersebut, maka pembangun infrastruktur untuk membuka aksesibilitas wilayah mendapatkan prioritas terbesar. “Jalan-jalan yang rusak harus diperbaiki, juga pembangunan jalan dan jembatan ke kawasan produksi, pelabuhan, bandara, pasar, sarana transportasi untuk mewujudkan konektivitas antar kawasan, termasuk industri pendukung pariwisata harus disiapkan,” jelasnya.

          “Tidak akan ada tamu yang betah disini, kalau infrastruktur dan destinasi tidak ditata, sarana transportasi untuk lalulintas orang dan barang belum terhubung, SDM tidak siapkan, lingkungan tidak bersih, asri dan nyaman serta industri pendukungnya tidak tersedia,” sambung Gede.

          Untuk itu, kata Gede, umat Hindu diminta Gubernur NTB untuk berperan aktif dalam menyukseskan berbagai program peningkatan daya tarik wisata tersebut melalui penciptaan sapta pesona. Yakni NTB yang aman, nyaman, ramah, bersih, asri, rapi dan lestari. Salah satu caranya, selain memperbanyak event dan kegiatan yang menarik minat untuk datang, juga menjaga keasriaan dan kelestarian lingkungan agar bersih dan bebas sampah.

          “Semua Pura yang ada di NTB yang jumlahnya mencapai 412 pura, agar dijaga kebersihannya. Demikian juga sejumlah pura yang telah ditetapkan sebagai aset dan kawasan cagar budaya, yang banyak dikunjungi wisatawan, harus dirapikan, ditata dan dijaga kebersihannya sehingga benar-benar dapat memancarkan aura keindahan dan kedamaian dari tempat suci ini,” tegasnya.

          Selain itu, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk optimis dengan kebersamaan dan keguyuban seluruh masyarakat untuk mengambil peran nyata didalam pembangunan, NTB Gemilang akan terwujud.

Ia menyatakan, saat ini NTB sudah mulai banyak dilirik para tamu dari berbagai belahan dunia. Di antaranya, di awal bulan September ini mulai 31 sampai 6 Sepetember 2019 NTB menjadi tuan rumah Symposium Internasional Asia Pasifik Geopark Network (APGN) yang di hadiri peserta dari 35 Negara.

          “Semua obyek wisata di Lombok Utara dan kawasan Geopark Gunung Rinjani akan dibanjiri para tamu untuk menikmati pesonanya, sekaligus untuk belajar bagaimana kita merawat dan bersahabat dengan alam lingkungan kita ini,” jelasnya.

          Kemudian pada tahun 2021 nanti di KEK Mandalika Kuta juga akan digelar event balap motor kelas dunia paling populer, yakni MotoGP 2021 yang akan dihadiri jutaan penonton dari seluruh belahan dunia.

Tidak itu saja, di Kayangan KLU, juga telah ditantangani MOU tentang pembangunan pelabuhan bertaraf internasional “Bandar Kayangan Global Hub” didukung “Sungdong” investor asal Korea Selatan yang akan membangun industri galangan kapal raksasa dan beragam industri turunannya, sehingga akan membuka banyak kesempatan usaha baru bagi masyarakat dan anak-anak muda NTB.

          Karena itu, gubernur melalui Aryadi berharap masyarakat hindu di KLU untuk mulai menyiapkan diri agar kelak tidak hanya menjadi penonton, tetapi dapat menjadi pelaku utama dalam memanfaatkan peluang-peluang tersebut.

          “Sebagai generasi Hindu, saya ingin mengajak saudara-saudara umat sedharma, untuk mulai saat ini mari kita bekali diri dengan ilmu dan pendidikan. Jangan pernah merasa malas untuk belajar dan berlatih sehingga ketika peluang itu tiba, kita sudah siap untuk berkontribusi pada posisi yang terbaik,” tandas Gede Aryadi.

          Senada dengan Gubernur, Bupati KLU, H. Najmul Akhyar mengajak ummat Hindu KLU agar menjadikan musibah gempa bumi setahun lalu itu, tidak hanya dipandang sebagai ujian yang terus diratapi. Melainkan juga pengingat bagi kita semua untuk mau bangkit bersama, bekerja lebih keras dalam suasana kerukunan dan saling mengasihi mewujudkan KLU yang lebih hebat dan lebih maju lagi di masa datang.

          Saat ini, kata Bupati Najmul, KLU secara berangsur sudah mulai pulih dan para tamu dari berbagai negara juga terus berdatangan mengunjungi KLU. “Baru saja saya menerima kedatangan delegasi dari 14 negara di Teluk Nare yang akan melaksanakan kegiatan di Gili Terawangan,” ungkapnya.

          Karenanya, ia meminta masyarakat KLU terus menjaga spirit persaudaraan yang telah terjalin baik diantara semua umat beragama selama ini. Bupati juga menyatakan akan terus memberikan dukungan, bantuan dan perhatian kepada umat hindu di KLU. Selain bantuan untuk pembangunan pura atau tempat ibadah, pada tahun 2020 pihaknya juga telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan mobil untuk bantuan bagi kegiatan umat Hindu di Lombok utara.

          Sementara itu, Wakil Bupati Klungkung Bali, I Made Kasta yang saat itu hadir mewakili Bupati Klungkung untuk menyerahkan bantuan Pemda Klungkung kepada masyarakat KLU, menyatakan sangat salut dengan toleransi antar umat beragama di KLU. Ia menyebut pihaknya telah beberapa berkunjung di pulau Lombok, khususnya KLU karena Bali dan Lombok memiliki hubungan persaudaraan yang sangat dekat.

          “Terlebih dengan Pemkab dan Bupati KLU, kami sangat dekat. Saya berharap semeton hindu disini all out mendukung program-program pembangunan yang dicanangkan baik oleh Pemda KLU maupun Gubernur NTB,” tandasnya. RUL.

Check Also

Pulau Bungin, Tetap Terpadat di Dunia

“Suasana Desa Pulau Bungin banyak berubah. Yang tetap adalah padatnya. Sehingga dikenal sebagai Pulau terpadat …

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: