MATARAM, Literasi – Pemprov NTB bakal menggelar ajang Lombok Sumbawa Great Sale (LSGS) 2019. Kegiatan yang kali ketiga diselenggarakan dan dikenal merupakan pesta diskon terbesar di NTB itu akan digelar sebulan penuh mulai 27 Januari hingga 27 Februari 2019. Direncanakan, peluncurannya akan dipusatkan di kawasan perniagaan Cakranegara, Kota Mataram.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Muhammad Faozal, mengatakan LSGS akan menjadi ajang pertama NTB pada 2019 dari 24 agenda pariwisata selama tahun ini. Pemilihan Cakranegara tidak lepas dari lokasinya yang strategis dan menjadi pusat perdagangan serta kuliner di jantung Pulau Lombok tersebut.
“Yang pasti, LSGS 2019 menjadi momentum bagi sektor pariwisata NTB untuk kembali bangkit setelah sempat terpuruk akibat bencana gempa pada tahun lalu.Harapan kita, adanya LSGS 2019 akan bisa memberi pesan bahwa NTB sudah menuju normalisasi dan kita berupaya pasar kembali pulih,” ujar Faozal menjawab wartawan, Sabtu (12/1).
Menurut dia, perhelatan LSGS kali ini berbeda dengan ajang LSGS sebelumnya. Sebab, peluncuran LSGS 2019 akan dilakukan pada malam hari dan melibatkan para pedagang pasar yang berada di Cakranegara.
Selain itu, dari segi peserta akan ada penambahan dari sebanyak 75 peserta pada LSGS tahun 2018 menjadi sebanyak 150 peserta pada LSGS tahun ini. “Para peserta terdiri atas hotel, resort, maskapai penerbangan, restoran, dan paket jasa wisata di NTB. Insya Allah, target kita, transaksi yang bisa dihasilkan akan menembus angka Rp 25 miliar,” kata Faozal.
Ia menjelaskan, pelaksanaan LSGS 2019 juga menjadi pembuka dari ragam atraksi yang juga akan digelar di Lombok pada Februari, seperti perayaan Imlek pada awal Februari dan juga Festival Pesona Bau Nyale pada akhir Februari.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan persiapan termasuk menyiapkan aplikasi daring untuk menggunakan transaksi selama LSGS berlangsung. “Yang pastinya, persiapan terus kita lakukan, termasuk berbicara dengan manajemen maskapai untuk ikut membantu dengan memberikan potongan harga tiket pesawat ke Lombok,” tegas Faozal.
Terpisah, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, I Gusti Lanang Patra, mengakui ajang LSGS 2019 sangat tepat jika digelar pada awal tahun yang merupakan low season atau sepinya kunjungan wisatawan.
“LSGS satu penawaran yang betul-betul menarik karena akan dikemas paket wisata yang betul-betul murah,” ungkapnya.
Lanang mengatakan, pihaknya siap memberi dukungan agar ajang Lombok Sumbawa Great Sale (LSGS) 2019 yang akan digelar pada 27 Januari hingga 27 Februari bisa berjalan dengan baik. Salah satunya, memberikan potongan harga hingga paket menarik yang ditawarkan hotel dan restoran di NTB kepada wisatawan.
Menurut Lanang, dalam dunia pariwisata, akan terjadi beberapa siklus yang terjadi setiap tahunnya. Biasanya, masa puncak kunjungan wisatawan atau peak season, baru akan terjadi setelah Juli hingga akhir tahun. Hal ini juga menyasar pada segmen (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) atau MICE.
“MICE biasanya Januari dan Februari minim karena anggaran (pemerintahan) belum bisa direalisasikan,” ujarnya.
Lanang berharap kehadiran LSGS dapat mendongkrak kunjungan wisatawan dan juga menaikan tingkat okupansi kamar hotel pada masa sepi pengunjung saat ini. Minimal, dia katakan, industri hotel dan restoran tetap mampu bertahan sembari mempersiapkan diri menghadapi masa puncak kunjungan wisatawan.
Namun begitu, Lanang meminta dukungan manajemen maskapai untuk mau berkontribusi dalam memberikan harga menarik bagi wisatawan ke Lombok. Dia menilai, strategi promosi yang sudah dirancang sedemikian rupa tidak akan efektif jika manajemen maskapai tidak tergerak untuk ikut serta dalam ajang tersebut.
“Ini maskapai juga harus ikut terlibat, jangan hotel sudah memberikan diskon, tapi tiket pesawat mahal, sama saja bohong,” tandasnya. RUL.