MATARAM, Literasi – Ditujukknya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Resort di Kabupaten Lombok Tengah sebagai lokasi penyelenggaraan event akbar kelas dunia bertajuk MotoGP 2021 tidak bisa dianggap main-main. Karena, keamanan di sekitar lokasi tersebut harus benar-benar dipersiapkan dengan matang. Selain itu, masyarakat lokal yang berada di areal KEK Mandalika tidak boleh hanya menjadi penonton.
“Sekali lagi, ini event besar. Makanya, semua kita wajib menyukseskan ini semua, supaya nanti masyarakat tidak jadi penonton. Jadi, keamanan kawasan akan terus mulai kita tingkatkan,” ujar Gubernur NTB Zulkieflimansyah menjawab wartawan, Senin (15/4).
Zul menyakini, seiring waktu situasi keamanan di wilayah setempat akan berjalan dengan baik. mengingat kehadiran sirkuit MotoGP di KEK Mandalika akan meningkatkan jumlah kedatangan turis dari berbagai negara. Dia optimistis keamanan di kawasan sirkuit akan terus terjaga.
“Keamanan jangan terlalu menjadi momok bagi kita. Dulu juga saat baru-baru ada BIL (Bandara Internasional Lombok) juga begitu. Lihat sekarang perubahannya begitu pesat dan keamanan semakin bisa dijaga,” tegas Gubernur.
Zul mengatakan Indonesia merupakan bangsa yang mempunyai modal luhur. Dia berharap masyarakat bisa menjaga satu sama lain. “Kita ini kan negara hukum, tetapi kita juga punya kearifan lokal yang hebat untuk saling menjaga dan melindungi,” ungkap dia.
Rencananya, sirkuit Mandalika dibangun pada Oktober 2019. Sirkuit Mandalika akan memiliki panjang 4,32 km dengan satu lintasan lurus, yang menjadi garis start dan finish. Sirkuit akan terdiri atas 18 tikungan.
Sarana penunjang area paddock akan memiliki 40 garasi untuk kegiatan operasional tim balap. Sedangkan kapasitas grand stand mencapai 93.200 tempat duduk. Itu belum termasuk 138.700 area tanpa tempat duduk dan hospitality suites, yang mampu menampung 7.700 penonton.
Dalam kesempatan itu. Gubernur mengaku telah membentuk tim khusus persiapan MotoGP Mandalika 2021. Gubernur menunjuk Sekda NTB, Ir. H. Rosiady H. Sayuti, M. Sc, Ph.D untuk memimpin tim adhoc lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut.
Zul menjelaskan alasan perlunya dibentuk tim khusus tersebut. Supaya jangan sampai masyarakat lokal menjadi penonton.Menurut dia, euforia ditetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika sebagai lokasi diselenggarakannya MotoGP 2021 sangat besar. Untuk itu, jangan sampai Pemda tidak mempersiapkan diri. Sehingga perlu dibentuk tim khusus yang mengawal dan mempersiapkan masyarakat lokal.
“Tim khusus yang tugasnya betul-betul fokus mengawal. Karena ndak lama lagi, sekarang sudah April. Tahun depan sudah 2020. Oleh karena itu perlu ada tim khusus yang mengawal,” ucap Gubernur.
Sehingga dari sisi fisik dan non fisik betul-betul siap ketika MotoGP dilaksanakan di KEK Mandalika. Gubernur mengatakan setelah tim khusus ini dibentuk maka mulai memikirkan langkah-langkah yang dilakukan.
“Dinas Tenaga Kerja atau siapapun mencoba anak-anak kita yang ada di sana. Supaya nanti ketika ada event itu mereka tak jadi penonton, jadi ada training. Ada sekolah pariwisata, tapi itu 3 tahun. Jangan sampai ketika MotoGP terselenggara, kita tidak siap. SDM kita tak usah diundang dari Jakarta, anak-anak NTB sudah bisa semua,” jelas Zul.
Untuk itu, hal inilah yang perlu dipikirkan oleh tim khusus tersebut. Tim tersebut betul-betul menggodok suatu program yang terintegrasi. Sehingga bukan hanya masalah fisik, infrastruktur yang disiapkan. Tapi juga non fisik juga perlu disiapkan.
“Sekali lagi, ini kerja besar, lintas OPD. Yang ngerti PU, pariwisata, perencanaan. Tim adhoc yang punya otoritas yang besar. Sehingga ketika MotoGP dilaksanakan, kita menjadi tuan rumah yang baik,” tandas Gubernur.
Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu (DPMPTSP) NTB, Drs. H. L. Gita Ariadi, M. Si menjelaskan pihak ITDC bersama jajaran komisaris telah menggelar pertemuan terkait dengan pelaksanaan MotoGP 2021 di KEK Mandalika. Dikatakan, tugas ITDC adalah membangun infrastruktur jalan di dalam kawasan. Sirkuit MotoGP dipastikan akan tuntas pembangunannya sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.
“Jangan dibayangkan dengan adanya MotoGP ini pembangunan tribun dan lain sebagainya dalam kondisi permanen. Tribun dan lain sebagainya knockdown,” ucapnya.
Dari penyelenggaraan MotoGP di dunia, kontrak pembangunan tribun dan lainnya dilakukan enam bulan sebelum event dilaksanakan. Pembangunan tribun-tribun untuk kebutuhan MotoGP tersebut merupakan tugas PT.ITDC.
“Percepatan proses pembangunan dipastikan dalam kontrol yang ketat dari PT.ITDC. Secara teknis, Dorna sudah melakukan supervisi mengenai kesiapan Bandara Internasional Lombok, bila 2021 sebagai tuan rumah,” tegas Gita yang juga salah satu jajaranKomisaris ITDC ini.
Dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait dengan kebutuhan-kebutuhan yang perlu dipersiapkan menyambut MotoGP 2021 di KEK Mandalika.
Sebelumnya, Direktur Utama ITDC, Abdulbar M Mansoer mengatakan sirkuit yang dibangun di KEK Mandalika bukan sirkuit tertutup. Tetapi street circuit. Panjangnya 4,32 Km. Untuk pembangunan sirkuit ini akan dilakukan bekerjasama dengan investor asal Prancis, Vinci Construction Grands Project.
Pembangunan sirkuit Mandalika akan dimulai September mendatang. Dan ditargetkan tuntas pada akhir 2020. Sirkuit yang dibangun mirip seperti Singapura dan Monako. Sirkuit MotoGP yang ada di KEK Mandalika itu diperkirakan akan mampu menampung 115.000 penonton.
Abdulbar menyebutkan investasi yang sudah masuk di KEK Mandalika sekitar Rp17 triliun. Investasi terbesar dari Vinci mencapai Rp13,5 triliun yang akan dilakukan secara bertahap selama 15 tahun. Kemudian investasi pembangunan tujuh hotel dan lapangan golf sekitar Rp3 triliun lebih. RUL.