Semarak hari Minggu nampak di Car Free Day (CFD) Udayana KotaMataram. Sejak subuh, suasana kehidupan berdenyut ketika orang orang berdatangan berjalan kaki atau bersepeda untuk berolah raga sambil belanja.
Para pejalan kaki menempuh jarak minimal 1 km dari lokasi star di areal yang tidak disteril dari kendaraan seperti Pasar Dasan Agung, areal Gedung DPRD NTB, bekas Lapangan Udara Rembiga hingga pertigaan jalan lain yang terakses menuju Udayana.
Jika melangkah dari Islamic Center, deretan pedagang sudah nampak sebelum kaki menapak di jembatan. Para pedagang tidak hanya mereka yang berprofesi itu melainkankan juga mahasiswa bahkan pelajar.
Arena ini menjadi ajang bebas berjualan segala jenis kebutuhan, dari kangkung, berbagai sayuran hingga sepeda listrik melalui para agen pemasaran. Malahan sejumlah bank menjadikannya sebagai ajang sosialisasi berbagai jenis layanan sebagaimana dilakukan Bank BTN.
Panjangnya areal bagi pejalan kaki membuat pengunjung dipaksa berlama-lama berjalan kaki. Jika capek, cukup duduk sambil menikmati berbagai sajian yang diminati. Makanan seperti soto, bakso, batagor, pecel, lumpia, dan tupat sayur. Minuman seperti teh, kopi, jus buah, dan lain lain. Pun berbagai keperluan sandang.
Areal CFD menjadi menarik karena tidak ada lalu lintas kendaraan bermotor sehingga polusi bisa ditekan dan menyehatkan. Interaksi manusia membangun suasana heterogen yang mengasyikkan.
Ajang CFD menjadi mal terbesar bagi segala lapisan masyarakat yang menyuguhkan segala jenis keperluan sehari-hari. Tidaklah mengherankan jika para pengunjung pulang tidak dengan tangan kosong. Selalu ada yang dibawa pulang, bahkan makanan yang tidak pernah direncanakan sejak datang di destinasi favorit di Kota Mataram itu. Suasana transaksi riuh rendah di tengah suara musik yang terdengar dari para pengamen dan juga penyanyi profesional.
Duduk di bawah pepohonan rindang merupakan sensasi tersendiri berada di arena CFD yang baru membuka akses kendaraan pada pk. 10.00 Wita. Bisa dibayangkan dengan ribuan pengunjung, jumlah transaksi yang terjadi miliaran banyaknya. Terlebih, kini jumlah pedagang makin meningkat hampir memenuhi seluruh pinggiran jalan sepanjang sekira 1 km itu.
Ketika ada yang pulang, ada pula yang datang. Jalan kembar berlawanan di CFD Udayana itu kian mengasyikkan karena di kanan kiri tanpa deru kendaraan. Situasi tersebut membuat pengunjung betah berlama-lama untuk membuat jejak kenangan di Kota Mataram.ian