Sekretaris NTB, Drs. H. Lalu Gita Aryadi, M.Si berharap budaya tidak berhenti pada kajian-kajian bertemakan pelestarian saja, tapi juga langkah pengembangan yang bisa menghasilkan Ekonomi Kreatif dan Pariwisata
“Maka untuk dia berkembang, kita tempelkan dia menjadi kegiatan ekonomi kreatif dan kegiatan kepariwisataan, ” jelas Miq Gita sapaan akrab Sekda NTB saat membuka acara Pameran Wisya Saswata dengan tema “Mataram Islam: Awal Mula, Kejayaan, Peristirahatan dalam rangka Pengelolaan dan Pembinaan Permuseuman Dinas Kebudayaan (Kundha Kebudayaan) Daerah Istimewa Yogyakarta bekerjasama dengan Museum Negeri NTB di Halaman Museum Negeri NTB, Selasa (20/8/24)
Miq Gita juga menambahkan Undang-undang kemajuan kebudayaan nomor 5 Tahun 2017 merupakan momentum sebagai afirmasi yang kuat tentang kebudayaan itu sendiri
“NTB harus menciptakan pemahaman budaya dan sejarah pada lintas Universitas dan Fakultas, dan itu semua demi generasi NTav. Misalnya, dengan Sasakologi, Samawalogi dan Mbojologi. Why not, ” imbuh Miq Gita
Sebelumnya, Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam, SH., MH mengatakan bahwa kegiatan yang merupakan kerjasama antara Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Jogja dan Museum NTB ini sebagai langkah dan upaya penanaman nilai-nilai sejarah untuk generasi di NTB.
“Kegiatan ini selain sebagai langkah penanaman nilai sejarah juga sebagai langkah pelestarian kebudayaan, ” kata Bang Alam sapaan akrab kepala Museum NTB, seraya menjelaskan bahwa secara bahasa Wisya Saswata mengandung arti ilmu yang abadi. Oleh karenanya, dia mengajak semua pihak untuk mensuport kegiatan positif ini. Kmf
