Bentangan pantai, udara yang segar dan sedikit penganan ringan dan berat, akan membawa setiap diri berlama-lama duduk di atas berugak. Bahkan jika menyediakan waktu untuk menceburkan diri sekadar menikmati sensasi berbeda dari biasanya, Pantai Nipah menyediakannya.
Setidaknya, itulah yang dirasakan Rama. Merasa rugi hanya sekadar duduk menikmati pemandangan di sekitarnya, menyewa kano atau pelampung merupakan solusi untuk menyegarkan fikiran sekaligus menyehatkan badan. Warga Kota Mataram itu bertambah puas ketika seusai berenang menikmati suguhan kuliner ikan bakar walau tubuh masih dalam keadaan basah.
Karena itulah,berkunjung ke Pantai Nipah tidak mungkin hanya sebentar. Diperlukan waktu beberapa jam sebelum meninggalkan tempat itu. Pasalnya, banyak hal disediakan untuk wisatawan di Pantai Nipah seperti berburu kuliner, snorkling/diving, bermain kano hingga menyaksikan konservasi penyu dari jarak dekat. Wisatawan pun tidak sulit beribadah karena tersedia mushalla, termasuk toilet.
Menuju Pantai Nipah yang berada di Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, bisa dilakukan dengan mudah menggunkan kendaraan. Jika menempuh jalan dari Pantai Senggigi, hanya dibutuhkan waktu 20 menit perjalanan. Perjalanan pun cukup mengasyikkan karena di kanan kiri ada suguhan pemandangan pesisir. Sedangkan jarak Pantai Nipah — yang dibuka sebagai tempat wisata pada tahun 2018 itu — dari Kota Mataram sekira 26 kilometer.
Keberadaan pantai ini bagi wisatawanyang blum pernah berkunjung ke sana ditandai dengan adanya papan bertuliskan “Pantai Nipah”. Saat melihat papan penunjuk ini, maka wisatawan sudah memasuki kawasan yang sangat indah itu. Beberapa ciri khasnya seperti parkiran perahu nelayan yang berderet di tepian pantai.
Memasuki Pantai Nipah tidak perlu membayar tiket masuk kecuali hanya membayar retribusi parkirnya saja. Untuk parkir kendaraan roda dua dikenakan biaya sekitar Rp.3.000. Sedangkan untuk parkir kendaraan roda empat dengan biaya sekitar Rp.5.000. Dengan biaya yang sangat murah tersebut, tentunya wisatawan bukan hal yang memberatkan bagi masyarakat kebanyakan.