Senin , Oktober 14 2024

Tetap Bugar Selama Ramadan, Ini Cara Unik Komunitas Be-Rari

Tak lama setelah shalat isya dan tarawih dilaksanakan, ratusan orang mulai memadati area Taman Rinjani Selong. Ratusan orang yang berasal dari berbagai kalangan itu terlihat menggunakan kostum olahraga lengkap dari baju, celana dan hingga sepatu olahraga.

Mereka hendak melakukan lari sepanjang puluhan kilometer dengan mengelilingi kota Selong. Para Pemuda ini tergabung dalam sebuah yang menamakan diri komunitas Be-Lari. Meski di Bulan Ramadan, bagi komunitas ini olahraga harus tetap dilaksanakan agar tetap sehat, meskipun pada malam hari.

Ketua Komunitas Be-Lari Lalu Martha Kusuma menyampaikan komunitas ini muncul berawal pada tahun 2019 lalu. Dimana saat itu Berat badan (BB) nya mencapai 82 kilo lebih. Sehingga ia memutuskan untuk konsisten melakukan olahraga lari.

“Waktu itu saya sendirian yang lari. Karena pagi sibuk kerja akhirnya saya lari malam di sekitar kota Selong,” terangnya, Rabu (03/04/2024)

Rutinitas lari malam ini secara konsisten dilakukan sampai dengan tahun 2023 lalu. Pada tahun itu ia kemudian bertemu dengan lima orang yang saat itu juga sama-sama hobi dengan lari. Komunitas kecil ini akhirnya mulai terbentuk yang dimulai dengan membuat group WA.

Setelah terbentuknya group WA tersebut, kemudian ia mulai membuat jadwal lari bareng. Seiring berjalannya waktu komunitas kecil ini kemudian banyak yang dilirk dan ikut bergabung. Hingga saat ini anggota komunitas ini mencapai 180 orang.

“Terakir kemarin saya lihat ada 180 orang anggota kita. Kemungkinan jumlahnya akan semakin bertambah,” ujarnya.

Anggota komunitas Be-Rari ini disebut dari berbagai kalangan dan profesi. Mulai dari anak-anak, anak muda, Dokter hingga atlet lari. Berasal dari profesi yang berbeda, sehingga hal itu membuat komunitas ini melakukan olahraga lari pada malam hari. Karena pada pagi hari banyak yang bekerja.

Tidak hanya melakukan olahraga lari. Komunitas ini juga kerap dijadikan sebagai ajang silaturahmi antar pelari dan wadah untuk berdiskusi. Serta bertukar informasi terkait berbagai persolan.

“Setelah lari bisanya kita kumpul, di sana kita berdiskusi dan bertukar informasi banyak hal. Jadwal lari itu setiap malam rabu. Kalau selama Ramadhan ini kita mulai dari jam 09:00 Wita. Kalau hari biasanya kita mulai dari pukul 08:00 Wita,” jelasnya.

Keberadaan komunitas ini diharapakan bisa meminimalisir balap lari ilegal yang marak terjadi pada malam hari di jalan raya selama Ramadhan. Aksi tersebut dinilai menjadi kegiatan ilegal yang banyak menuai protes dari masyarakat karena mengganggu pengguna jalan raya.

Komunitas ini juga diharapkan menjadi wadah untuk melahirkan atlet lari asal Lotim. Meski diakui pemikiran itu saat ini belum mengarah ke sana. Namun ia berharap keberadaan komunitas kedepannya bisa menghasilkan atlet-atlet lari yang profesional.

“Sekarang ini hanya lari olahraga biasa. Tapi kedepannya kami harap ada atlet lari yang lahir dari komunitas ini,” katanya.li

Check Also

Kejuaraan Mandalika Shorinji Kempo Championship 2024, Lotim Kirim 11 Atlet

Sebanyak 11 atlet Shorinji Kempo mewakili Lombok Timur dalam Kejuaraan Nasional Antar Dojo Piala Bupati …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *