Rabu , September 11 2024
H.Dienullah Rayes

TERSINA ZAMAN BERJALAN, Puisi H.Dienullah Rayes

Batu agung di punggung gunung
hidup diam sedang merenung
para penjual jasa berbaring di lambungnya.

Pemecah batu pecah tawa
batu-batu sedang di tumitnya
diguling-gulingkan ke jalan landai
biar jelma batu kerikil jalanan.

Batu kerikil di hampar badan jalan
disiram cairan aspal panas
jalan raya pun halus .mulus.

Kendaraan roda empat dan dua meluncur
deruan mobil,truk dan motor
meloncati hari-hari berlarian.

Kota,desa dan dusun sirna sunyi sepi
anak-anak benua lain tengok destinasi pariwisata jempolan
hidup pun dalam girang yang gersang.

Matahari,bulan menabur sinar bercahaya
anak bangsa meraih adab etika mumpuni
seirama firnan kitab suci yang Maha tinggi.

Para buruh,penjual jasa serabutan
hidup tak pernah redup dalam keluhan
sayap dan napas wajib mengipas.

Batu sekuat apapun di otak gunung
harus jelma batu koral jalanan
hingga lalu lintas para insan damai aman.

Tuhan tugu teguh penegak langit bumi
Dia maha cahaya alam semesta
Kembali menata hidup setara bersama yang dianggukkan-NYA.

Di bawah awan pagi Sumbawa NTB
14 Maret 2024

Check Also

SKETSA BULAN DAN MATAHARI.

Puisi Dienullah Rayes.   Tubuhmu : tanah subur bisa takabur Semangatmu : cahaya dian jelma …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *