Senin , September 16 2024

Tradisi Roah Sukur Siu, Cara Unik Warga Jurit Ungkapkan Rasa Syukur ke Sang Maha Pencipta

Selong, Literasi – Ratusan warga Desa Jurit, Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur berkumpul di Mata Air Kokok Bumbang untuk menggelar prosesi Roah Syukur Siu, Senin (30/10/2023) siang.

Tradisi ini sebagai ungkapan rasa syukur tak terhingga atas limpahan rizki yang dianugrahkan oleh Allah SWT, sang Maha Pencipta.

Kepala Desa Jurit, Zulakrnaen, menjelaskan bahwa makna dari kata “Roah” sendiri bermakna menggelar selamatan dengan cara mengundang tetangga dan sanak keluarga untuk melangsungkan zikir bersama, sementara “Sukur” memiliki makna ungkapan terimakasih dengan limpahan nikmat dan rahmat yang diberikan oleh sang pencipta, sedangkan “Siu” memiliki suatu makna yang tak terhingga untuk menggambarkan nikmat dari yang kuasa, namun bukan berarti dalam jumlah kuantitatif melainkan rasa sukur yang tak terhingga.

“Gawe ini salah satu bentuk syukur atas segala nikmat yang telah Allah anugerahkan kepada kita yakni berupa mata air, meski debit airnya berkurang di musim kemarau namun masih busa mencukupi kebutuhan masyarakat Jurit,”jelasnya.

Prosesi adat sendiri diawali dengan arak-arakan oleh warga dengan menggunakan baju adat khas Sasak menuju ke mata air, selajutnya melaksanakan ritual permohonan izin kepada masyarakat dan makhluk tak kasat mata untuk menggelar ritual di mata air Kokok Bumbang.

“Permohonan izin kita lakukan kepada masyarakat dan penghuni halus di sumber mata air dengan memotong 2 ekor ayam yang dipimpin oleh pemangku adat,” katanya.

Sementara itu, Bupati Lombok Timur, H. M. Juaini Taofik mengatakan bahwa akibat cuaca panas yang melanda Lombok Timur dikhawatirkan dapat membuat debit air menyusut. Namun hal ini tak boleh dikeluhkan, melainkan selalu bersyukur dengan segala nikmat dan ujian yang diberikan oleh pencipta.

“Mengucapkan rasa syukur itu ada beragam bentuknya, namun yang paling tinggi yakni syukur dengan perbuatan seperti yang dilaksanakan oleh masyarakat desa Jurit,” terangnya.

Ia juga mengapresiasi budaya yang dilakukan oleh masyarakat desa Jurit seperti meminta turunnya hujan di musim kemarau saat ini. Melalui kegiatan tersebut pula dikatakan Bupati sebagai bentuk ikhtiar dalam mengembangkan desa wisata dan mempertahankan adat dan budaya yang ada di tengah-tengah masyarakat. li

Check Also

Ritual Mandiq Safar Rebo Bontong Dibuka Sekda NTB

Sekda NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M. Si., mewakili Pj Gubernur membuka Ritual Mandiq …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *