Mataram, Literasi-Kekayaan NTB dengan berbagai event internasional dan pengakuan nasional terkait wisata halal harus dipertahankan dan diperkuat melalui pentahelix. Pemerintah mesti melibatkan semua elemen masyarakat termasuk mengajak berfikir dan bertindak para akademisi dalam mengembangkan potensi pariwisata.
Hal itu mengemuka dari percakapan dengan Ketua Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram, Dr.Halus Mandala dan Guru Besar IUN Raden Intan Lampung, Prof.Dr.Tulus Suryanto, disela-sela pemberian materi seminar kepada dosen di STP Mataram, belum lama ini.
Pelibatan masyarakat yang disebut dengan pentahelix di era sekarang sudah menjadi keniscayaan sehingga pemerintah jangan sampai mengabaikannya. Sebutlah potensi perguruan tinggi dengan Tri Dharma Perguruan Tiingginya berpeluang memecahkan persoalan pariwisata.
Halus menyebut pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan perguruan tinggi memungkinkan mahasiswa dan dosen menyosialisasikan program-program pemerintah termasuk di bidang pariwisata. Namun, kendati pihaknya sering mengundang pejabat pemerintah dalam diskusi tentang kepariwisataan, Halus mengaku sementara ini pihak perguruan tinggi khususnya STP Mataam masih jarang diajak bicara dalam pelibatan program pariwisata.
Ia mengatakan para akademisi terbiasa dengan penelitian dan pemikiran-pemikiran ke depan sehingga akan menyambut baik jika diajak terlibat dalam merancang bangun dunia kepariwisataan di NTB. Apalagi, NTB memiliki banyak keunggulan dibandingkan daerah lain.
Sementara itu, Prof.Dr.Tulus Suryanto, mengemukakan pemerintah perlu memberikan pendanaan terkait penelitian kepada perguruan tinggi. Dengan cara ini akan dicapai sinergi dalam merancang program-progrm yang diinginkan.
Sebagaimana dikemukakan Halus, Tulus mengakui NTB memiliki banyak kekayaan wisata yang tidak dimiliki daerah lain, baik wisata konvensional, wisata halal maupun wisata olahraga. Potensi inilah yang perlu digarap-bersama-sama sehingga memberi hasil yang maksimal.ian
