Mataram,Literasi-Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Prof.Dr.Tulus Suryanto, MM., Akt, C.A , memuji keunggulan sektor pariwisata NTB. Selain telah meraih penghargaan Wisata Halal di Indonesia, NTB mengembangkan pula sport tourism yang menjadi bagian dari penguat dan kebijakan yang luar biasa.
Menurutnya, sport tourism dengan berbagai event internasional olah raga di dalamnya menyusul pembangunan KEK Mandalika, memberikan efek ganda bagi masyarakat.
“Bicara untung dan rugi di pariwisata tidak bisa jangka pendek karena tidak terpisah dari kehiduan masyarakat,” katanya usai memberikan materi di Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram, Selasa (11/7).
Ia menambahkan dunia sempat terpuruk tahun 2019 hingga 2022 akibat covid dan recoverynya semua negara mengalami. Namun, NTB begitu cepat menggelar berbagai event yang memiliki multiplayer effect dari segala aspek. “Dan ini akan mengairahkan sektor lain,” kata Prof.Tulus yang duduk berdampingan dengan Ketua STP Mataram, Dr.Halus Mandala dan Ketua LPPM, H.Abdurrahim.
Ia mengatakan sport tourism yang berkembang akan mewarnai pengembangan SDM berbasis pariwisata. “Sport tourism adalah pengayaan bagi halal tourism. Yang penting ada pentahelix. Keterlibatan dunia pendidikan merumuskan asset yang ada sebagai bagian dari pariwisata guna penguatan dalam jangka panjang,” katanya.
Konsep pentahelix atau multipihak menyebut unsur pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media bersatu padu berkoordinasi serta berkomitmen untuk mengembangkan inovasi pengetahuan yang memiliki potensi untuk dikapitalisasi atau ditransformasi menjadi produk maupun jasa.
Manakah yang penting antara sport tourism dan halal tourism, menurut Prof.Tulus, semuanya menjadi satu kesatuan dalam rangka mengembangkan pariwisata Lombok yang memilki banyak keunggulan.
Tulus mengaku bangga Indonesia menduduki posisi tinggi dalam halal tourism yang tercermin pula sebagai kontribusi NTB. “Saya sedang meriset NTB terkait strategi pengembangan pariwisata halal Indonesia dengan Malaysia,” kataya seraya menambahkan kedatangannya keNTB merupakan bagian dari riset.
Ia mengapresiasi kebijakan pemerintah NTB selama ini terhadap pariwisata syariah. Namun, langkah itu perlu konsistensi dan keberlanjutan. “Tidak perlu dikurangi tapi hal lain diperkuat,” ujarnya seraya berharap pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat konsen yang bisa menjadi satu keunggulan pariwisata halal. ian