Lombok Utara, Literasi-Wakil Presiden (Wapres) RI K.H. Ma’ruf Amin menyatakan, potensi besar yang dimiliki industri halal menjadikannya sebagai salah satu mesin utama dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan demikian, potensi ini harus dimanfaatkan dengan baik.
Menurut Wapres, permintaan akan produk halal mengalami perkembangan yang sangat pesat. “Label halal kini dapat memperkuat citra produk dan perusahaan, seiring dengan meningkatnya kesadaran untuk berperilaku dan mengkonsumsi produk halal sebagai sebuah pola hidup masyarakat, baik di tingkat nasional hingga global,” kata Wapres KH. Ma’ruf Amin pada peresmian Kawasan Sains Kurnaen Sumadiharga Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sebagai Fasilitas Riset dan Inovasi Produk Halal Berbasis Maritim Nasional di Dusun Teluk Kodek, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Kamis, (16/3/2023).
Peresmian Kawasan peresmian Kawasan Sains Kurnaen Sumadiharga BRIN ini dihadiri Gubernur NTB Dr. H. Zulikeflimansyah, M.Sc, Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, anggota Forkompinda NTB, Bupati Lombok Utara Johan Syamsu dan sejumlah pejabat terkait di tingkat pusat dan daerah.
Wapres menambahkan, peresmian kawasan ini dalam rangka mewujudkan target Pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat halal dunia pada tahun 2024. Untuk itu, BRIN harus berupaya memperkuat ekosistem produk halal dan mengakselerasi pertumbuhan industri produk halal dalam negeri.
“Peluang yang berharga ini mesti kita optimalkan melalui sinergi dan kolaborasi semua pemangku kepentingan, serta pengembangan dan pemanfaatan teknologi dan inovasi, guna meningkatkan produk halal Indonesia agar memiliki daya saing tinggi di tataran global,” lanjut Wapres.
Wapres mengaku, Indonesia telah memiliki sarana dan prasarana untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut, seperti pusat riset di bidang sains halal, pusat studi ekonomi syariah dan sains halal, dan tidak terkecuali para peneliti di sektor ekonomi keuangan syariah dan produk halal. Untuk itu, fasilitas yang dimilikinoleh BRIN ini merupakan salah satu upaya nyata dalam penyediaan fasilitas riset dan inovasi produk halal.
“BRIN memiliki beberapa fasilitas untuk riset deteksi produk halal yang berlokasi di Cibinong, Serpong, serta Playen-Gunungkidul. BRIN juga merintis fasilitas riset dan inovasi dengan spesialisasi produk halal berbasis maritim di Kawasan Sains Kurnaen Sumardiharga yang berlokasi di Pemenang, Lombok Utara, NTB,” jelas Wapres.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko, melaporkan, Kawasan Sains Kurnen Sumadiharga dibangun melalui program di bawah koordinasi Bank Dunia dan telah dilengkapi fasilitas serta peralatan modern, sehingga para periset dan pengembang produk dapat melakukan riset dan inovasi bersama dalam pengembangan produk halal berbasis maritim.
“Fasilitas yang ada saat ini dibangun melalui pendanaan program Coremap dari Bank Dunia tahun 2019-2022, menggantikan fasilitas yang rusak akibat bencana gempa bumi tahun 2018,” kata Handoko. Fasilitas ini mendukung berbagai riset yang menghasilkan bahan baku produk halal berupa biota laut secara baik dan berkelanjutan.
“Fasilitas Riset dan inovasi bidang ini diharapkan meningkatkan kualitas bahan baku produk halal dan pengembangan produk halal baru yang inovatif dan bernilai tambah tinggi,” tuturnya.
Ia menjelaskan, berbagai pasilitas utama utama di Kawasan sains ini meliputi, fasilitas riset biota laut berupa laboratorium basah, keramba jaring apung, dan longline, fasilitas pengembangan produk halal dan laboratorium Analisa, yang dilengkapi peralatan karakterisasi modern antara lain HPLC, GC, multimode microplate reader, PCR, texture analyzer, chromameter, dan berbagai alat lainnya. Selanjutnya fasilitas pendukung berupa co-working space, auditorium, ruang rapat, dan mess.
“Fasilitas yang ada, merupakan sarana open platform yang sangat penting bagi para pelaku industri halal di Indonesia untuk meningkatkan kualitas produk halal, serta menciptakan produk inovatif halal dan berkelanjutan. Infrastruktur riset dan inovasi yang ada dapat diakses secara terbuka melalui portal E-Layanan Sains BRIN, melalui berbagai skema kolaborasi yang tersedia,” ujar Handoko.kmf