SELONG, Literasi- Salah satu dari destinasi wisata yang eksis di Lombok Timur adalah Desa Lenek yang keberadaannya dikuatkan dengan dibentuknya Pokdarwis Wireng Baya pada 13 Juli 2020. Lewat Pokdarwis ini, Desa Lenek yang dikenal sebagai desa budaya semakin eksis menggali potensi yang ada di desa setempat.
Ketua Pokdarwis Wireng Baya Desa Lenek Lotim, M.Tobroni, SH., Kamis (9/02/2023), menyampaikan bahwa Pokdarwis terus berinovasi membangun dunia kepariwisataan di Desa Lenek. Sejak berdiri wadah tersebut pihaknya telah berupaya memadukan potensi yang ada, semisal potensi alam, seni budaya dan kuliner.
Pokdarwis Wireng Baya mengenalkan persawahan sebagai wujud dari wisata yang mengangkat potensi alam. Dalam dunia kepariwisataan hal ini dikategorikan masuk wisata agro.
“Yang jelas pertanian/persawahan merupakan bagian dari potensi alam yang indah dan menghasilkan pangan yang banyak mendatangkan manfaat bagi keseharian dan penataan perekonomian masyarakat setempat,” ujarnya. “Jadi, sebagai ending destinasi wisata di Desa Lenek adalah rekreasi dan menata perekonomian masyarakat,” kata M.Tobroni.
M.Tobroni kemudian memaparkan keberadaan ragam wisata yang ada di Desa Lenek. Kata dia, masyarakat atau pengunjung dapat menikmati atau menyaksikan secara estafet ragam dunia kepariwisataan dalam satu kesatuan waktu. Pengunjung, kata dia, bisa memanfaatkan waktu tergantung dari yang bersangkutan, apakah dalam kurun satu hari, kurun waktu seminggu atau dalam kurun waktu sebulan.
“Mungkin pengunjung mengawali dari destinasi wisata sawah, setelah itu bisa menikmati pegelaran seni budaya di rumah/balai/sanggar seni budaya, lalu menikmati kuliner khas tradisional setempat,” terang M.Tobroni.
Kondisi terkini terkait dengan pemanfaatan potensi alam di Desa Lenek, disebut .Tobroni yakni akan dibangunnya kawasan bendungan di kawasan pertanian.
“Insyaa Allah bulan Maret tahun 2023 ini Pemdes Lenek akan mulai membangun Kawasan Wisata Reban Batu yang ada di wilayah Dusun Kalisinta,” ujar M.Tobroni.
Menurut M.Tobroni, Bendungan di Reban Batu mengalir air sungai (untuk persawahan) tembus hingga wilayah Desa Lenek Lauk. Di sekitar kawasan itu akan ada aktivitas perekonomian masyaakat untuk menyuguhkan apa yang menjadi kebutuhan para pengunjung nantinya.
“Akan ditata sedemikian rupa dengan penempatan lapak bagi masyarakat yang menyuguhkan/menawarkan ragam kebutuhan mulai dari kuliner (utamanya yang khas tradisional), produk krrajinan, hingga seni budaya,” cetus M.Tobroni (Kusmiardi).