Mataram, DS-Berbicara Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak akan pernah habis. Walaupun ada sejumlah event nasional dan internasional yang digelar di NTB, hingga saat ini ada empat isu besar pariwisata yang belum terpecahkan.
Empat isu pariwisata tersebut diungkapkan oleh Plt Sekdis Pariwisata NTB, Izzuddin Mahali. Ditemui di ruang kerjanya, ia menyebut isu tersebut adalah angka kunjungan wisata yang stagnan di 3,5 juta per tahun dan sulit naik ke angka 4 juta.
“Kita cuma sampai 3,5 juta kunjungan dan masih kalah dengan Bali yang sudah sampai 10 juta kunjungan,” ujarnya.
Kemudian kedua lama tinggal (length of stay) wisatawan saat berada di Lombok cuma 2,1 hari saja, atau jauh berbeda dengan wisatawan yang menginap di Bali yang hingga 10 hari.
Sedangkan spending money wisatawan di NTB juga masih sangat rendah, hanya sekitar Rp 11 triliun sedangkan Bali mencapai di atas Rp 100 triliun.
Yang terakhir adalah tingkat kunjungan kembali wisatawan ke Lombok (repeater) hanya di bawah 10 persen saja. Empat isu besar yang bisa berdampak pada perkembangan pariwisata ini adalah tugas besar bagi Kepala Dinas Pariwisata NTB, Jamaluddin, yang baru saja dilantik.
Banyak Event Internasional
Menurut Kepala Dinas Pariwisata setempat, Jamaluddin, NTB punya banyak event internasional sepanjang tahun. “Bahkan setiap bulan event besar hadir di NTB, ini akan memicu kunjungan wisatawan bukan saja dari dalam tetapi juga dari luar negeri atau mancanegara,” ujar Jamaluddin saat press konferensi di Dinas Pariwisata NTB, Jumat (6/01).
Jamaluddin sendiri merupakan aktor utama mulusnya gelaran WSBK Mandalika 2022 hingga mengungguli penonton Downingtown Inggris. Diperkirakan karena keberhasilan itulah Jamaluddin diberi amanah di bidang pariwisata tersebut.
Ia yakin, dengan 28 event nasional maupun internasional yang masuk dalam calendar of event 2023 NTB yang sudah ditetapkan, akan menjadikan NTB lebih mendunia.
Jamaluddin mencontohkan adanya dua sesi MXGP yang akan digelar di Sumbawa dan Lombok. Event tersebut cuma berbeda beberapa hari saja. Dengan begitu para pembalap MXGP tidak akan langsung pulang ke negaranya melainkan akan stay lama di NTB.
“Kalau MXGP ini digelar maka hotel-hotel kita, restoran kita akan penuh dan kunjungan pariwisata kita akan ramai baik dari dalam maupun luar negeri,” katanya.
Begitu juga event lainnya yang diharapkan akan berkembang dan bisa mendatangkan kunjungan wisata yang banyak ke NTB.md