Loteng, Literasi-Mahasiswa KKN Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram menginisiasi event “Songket Sukarara Carnaval” di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah. Parade yang dirangkaikan dengan fashion show berlangsung meriah pada Minggu (18/12) dihadiri pejabat Dinas Pariwisata Loteng, pengurus Majelis Adat Sasak Loteng, camat, kepala desa, Babinsa dan tokoh masyarakat setempat.
“Songket Sukarara Carnaval” menerima sambutan meriah masyarakat walau dengan dukungan anggaran yang sangat. Pada acara itu, peserta fashion show dari 9 desa menampilkan teruna dan dedare dengan pakaian adat yang menarik. Setelah itu mereka turun ke jalan raya melakukan pawai yang ditonton masyarakat setempat. Seusai acara itu, mahasiswa KKN membagikan doorprize dari permen hingga peralatan dapur.
Ketua Panitia yang juga Ketua KKN STP Mataram Desa Sukarara, M. Yusril, mengatakan “Songket Sukarara Carnaval” menampilkan seluruh dusun yang masing-masing mengutus tim yang terdiri dari 25 pemuda. Diantaranya, ditampilkan fashion show oleh teruna dedare utusan dusun dengan pakaian adat Sukarara. Event ini sekaligus mengisi ke kosongan event di desa setempat yang terakhir dilakukan tahun 2017.
Tokoh masyarakat setempat, Satriadi, menyambut baik mahasiawa KKN STP Mataram yang berkontribusi menghidupkan event di Sukarara. Baginya, event-event yang mengangkat potens desa itu berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat. Apalagi, kata dia, 3.700 penduduk Sukarara berprofesi sebagai penenun.
“Terakhir kami mengadakan event tahun 2017,” katanya seraya menyebut event sebelumnya itu bernama “Begawe Nyengsek” yang mengerahkan sekira 500 penenun.
Plt. Kades Sukarara, Zakaria, dalam sambutannya mengatakan “Sukarara Songket Carnaval” merupakan kerjasama Pemdes dengan mahasiswa KKN STP Mataram didukung para kadus. Event ini menambah gairah dalam memajukan Sukarara.
“Ini bisa menopang ekonomi masyarakat Sukarara. Karena setiap orang berkumpul, ekonomi kreatif meningkat dengan sendirinya. Bawalah Desa Sukarara lebih maju dan terkenal dan tingkatkan kesejahteraan masyarakat, ” katanya. Acara itu sediri mengangkat tema “Usung Budaya Cintai dengan Tenunan”. ian