Mataram, Literasi-Sebuah ajang pameran seni rupa digelar di Museum Negeri Nusa Tenggara Barat 15 sampai 24 Oktober 2022. Pameran mengangkat isu sampah dalam karya seni rupa itu bertujuan untuk membuka mata masyarakat terhadap lingkungan di sekitarnya.
Acara yang diinisiasi vaib center Indonesia yang berkolaborasi dengan berbagai pihak tersebut merupakan yang pertama kali di nusa Tenggara barat. Sedikitnya 40 seniman terlibat memajang karya di dalamnya, termasuk 10 seniman nasional.
CEO Vibe Center Indonesia, Martina Susanti, disel-sela kegiatan pameran mengemukakan sebanyak 40 karya bernuansa alam lingkungan dipamerkan, salah satunya seni instalasi bertajuk Jala ikan plastik. Seni instalansi ini nampak satire, mengingat kerusakan lingkungan akibat sampah, tidak hanya di darat melainkan juga sudah merambah pula ke lautan.
Bahkan dikhawatirkan kedepan jumlah sampah yang ada di lautan melebihi jumlah ikan.
Tema kisah kisah tentang alam lingkungan dan sampah, berkaitan erat pula dengan program Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Zero Waste. Program yang tergolong anyar ini menjadi padu dengan pameran yang tentu saja mengharapkan program indah tersebut segera terwujud.
“Smpah tidak sebatas sampah, melainkan material yang juga bisa dikelola menjadi barang berharga, termasuk dalam bentuk karya seni,” ujar Santi. Salah satu pesan yang disampaikan dalam pameran itu adalah, bagaimana masyarakat tetap menjaga lingkungan yang ada di sekitarnya.
Keindahan itu sendiri tidak semata keindahan. Kata Santi, dibalik keindahan itu ada juga lingkungan dan sampah. Itu semua terangkum dalam pameran yang cukup menarik perhatian masyarakat.ian