Selasa , November 12 2024

AKU BERDUKA,KETIKA

AKU BERDUKA,KETIKA

Puisi H.Dienullah Rayes

Bila awan pagi tak berarak-arak lagi,
burung-burung tak mengepak sayap di angkasa,
bulan-bintang enggan tabur benih cahaya,
di langit sukmamu kini hingga zaman rabun sirna.

Ketika bebungaan tak merekah senyum simpul,
hewan-hewan piaraan hilang selera makan monokotil,
unggas-unggas gugur bulu sayap mengipas,
karena bumimu tumbuh pohon beton.

Ketika egomu mengisap nafsu setan metropolitan,
insan-insan cinta dunia materi yang kemilauan,
penguasa hulu jepit kelopak mata air anak negeri,
karena bumimu kemarau panjang yang mati suri,
kita pun kini mencari insan jempolan religi,
bagi anak negeri yang badan-batinnya buncah ini.
Kita mencintai sang Kekasih bermata langit dan bumi,
negeri ini.

Sumbawa yang NTB Gemilang.
12 September 2022.

MEREGUK MATA AIR KEARIFAN ILAHI

Puisi H.Dienullah Rayes

Selamat pagi Matahari,
Selamat malam bulan dinihari,
Insan mengucap salam dalam doa semesta,
Antara pangkal dan ujung kehidupan,
Di manakah otak dan ujung jarimu?
Yang membuka pintu dan jendela keratonmu,
Menggelinding bola cahaya,
dari otak kiri dan otak kananmu.

Sumbawa-Taliwang NTB Gemilang.
8 September 2022.

Check Also

SOMASI JARUM WAKTU

Puisi Dienullah Rayes   Kita lahir, hadir di lembah hijau yang galau tawa-tangis di tegalan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *