LOMBOK BARAT, Literasi-Lombok Barat di Nusa Tenggara Barat merupakan mercusuar pengembangan pariwisata di NTB era 1990-an. Meroketnya nama Pantai Senggigi karena keindahan alamnya dengan kekhasan pasir putihnya dengan viuew perbukitan yanghijau menawan mengantarkan daerah di ujung barat, Pulau Lombok ini dikenal secara nasional bahkan mendunia.
Namun perlu dicatat, Lombok Barat tidak hanya mengandalkan Senggigi sebagai wisata paforit, namun ada potensi alam wisata pantai lainnya yang tak kalah menariknya berada di wilayah Sekotong. Kawasan selatan Lombok Barat ini memiliki kekayaan laut dan pantai yang mempesona.
Menjelajah Sekotong yang kaya akan pulau-pulau kecil atau gili yang sudah ditetapkan menjadi kawasan konservasi perairan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan. Kawasan konservasi perairan dimaksud yakni Gili Nanggu, Gili Sudak, dan Gili Tangkong. Selain itu masih banyak gili-gili lain di Sekotong yang sangat indah, seperti Gili Layar, Gili Gede, dan lainnya. Kawasan ini dikelilingi pantai pasir putih dan laut jernih.
Pemerintah Daerah setempat tidak menyia-nyiakan peluang tersebut. Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H M. Fajar Taufik menyatakan komitmen Pemkab Lombok Barat memenuhi fasilitas pendukung. Salah satunya Dermaga Tawun yang menjadi akses untuk bisa menikmati keindahan gili-gili yang ada di Sekotong.
Dikatakan, pembenahan terus dilakukan termasuk beberapa permasalahan yang dihadapi oleh boatman dengan pengelola dermaga. Taufik akan mencoba berkordinasi dengan pihak terkait. Taufik juga menyoroti penataan dermaga Tawun.
“Penataan yang ada saat ini masih kurang rapi dan belum mampu memberikan kesan landmark yang baik di wilayah Tawun. Harapan kita kalau kita bisa duduk bareng semua stakeholder yang terhubung dengan tawun kita bisa tata ulang dermaga ini,” kata Taufik
Sementara, Koordinator Boatman Budiman mengatakan, permasalahan yang dihadapi para boatman kaitannya dengan retribusi seperti parkir, sandar kapal dan pass masuk. Di Dermaga Tawun sendiri ada 40 boat yang terdaftar.
“Untuk parkir dan sandar kapal, teman-teman boatman bisa terima tapi yang masih belum bisa diterima untuk saat ini adalah pass (tiket,red) masuk. Kami juga sudah usulkan supaya untuk pass masuk ini jangan kena perkepala tapi paling tidak kena per boat,” jelas Budi. (her)