![](https://i0.wp.com/literasipariwisata.com/wp-content/uploads/2022/01/h-al.jpg?resize=618%2C464)
Mataram, Literasi-Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram mendorong peningkatan SDM pariwisata yang unggul. Tanpa SDM yang kuat sektor kepariwisataan sulit berkembang.
Hal itu dikemukakan Ketua STP Mataram, Dr.Halus Mandala. Kata dia, visi STP Mataram mendorong dosen melakukan sesuatu yang bermanfaat.
“Visi STP menjadi lembaga pariwisata yang unggul. Dalam keunggulannya tetap menjalankan aspek budaya. Kunci utama ada pada SDM,” katanya.
Menurutnya, SDM perlu ditingkatkan kapasitasnya baik melalui pendidikan, pangkat jabatan dan golongan.
Perbandingan SDM dengan Bali, kata dia, Bali sudah pasti sudah menatanya lebih dulu dengan jumlah profesor yang banyak. Karena itu, kata Halus, bila perlu NTB berlari mengejar untuk kesetaraan SDM.
Pihaknya mengaku terus memacu semangat para dosen meningkatkan kualifikasi pendidikan baik S2 maupun S3. Hal ini dilakukan secara berkesinambungan.
“SDM tak bisa setengah-setengah melainkan terus menerus. Ujungnya memberi kontribusi positif buat ilmu pariwisata di Indonesia,” ungkap Halus.
Sementara ini terdapat sejumlah dosen S2 yang sedang sekolah dan sebanyak 8 dosen memacu ke tingkat S3.
Menjawab komposisi ideal SDM dengan potensi pariwisata dengan berbagai kebijakan positif dari pemerintan, Halus mengemukakan sudah seharusnya NTB mempersiapkan SDM mumpuni.
Setidaknya, kata dia, 80 persen SDM pariwisata berpendidikan S2. Namun, kini masih jauh ketinggalan.
“Untuk mengejar tergantung program. Jika ada upaya itu bagus. Karena itu pemerintah harus siapkan SDM sesuai perencanaan,” urainya seraya menyebut program desa wisata menunjukkan hal positif yang mesti diwarnai dengan kualitas SDM nya.
Sementara itu, doktor pariwisata di STP Mataram sementara ini memiliki berbagai latarbelakang keilmuan seperti SDM, desa wisata, manajemen krisis, pramuwisata perempuan, dan lain-lain.
“Segera menyusul pariwisata bahari, gastronomi dan hukum pariwisata,” ujarnya.
Menurutnya, mereka punya tanggung jawab masing-masing agar berkontribusi bagi masyarakat.
“Sudah ada yang memberikan kontribusi seperti desa wisata di Senaru. kemudian pemberdayaan masyarakat, itu sudah berjalan bekerjasama dengan pihak luar negeri,” katanya.ian