Senin , Januari 20 2025

Sri Susanti, Doktor Perempuan Bidang Pariwisata Pertama di NTB

Foto : Ketua STP Mataram, Dr.Halus Mandala memberikan potongan nasi tumpeng kepada Dr.Sri Susanti

Mataram, Literasi-Jumlah perempuan yang menjadi doktor di NTB cukup banyak. Namun, perempuan doktor di bidang pariwisata baru Sri Susanti yang menyandangnya. Dosen Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram itu mengadakan syukuran di kampus setempat dalam sebuah acara bertajuk “Sidang Terbuka Promosi Doktor bidang Pariwisata” yang berlangsung di kampus setempat, Kamis (13/1).

Hadir Ketua STP Mataram Dr.Halus Mandala, Kadis Pariwisata Lombok Barat Syaiful Ahkam, sejumlah dosen dan para pelaku pariwisata di NTB.  

Ketua STP Mataram, Dr.Halus Mandala bersyukur atas kelulusan  doktor yang diraih Sri Susanti di Universitas Udayana. Dengan keberhasilan tersebut, jumlah doktor pariwisata di STP Mataram bertambah menjadi 5 orang dari keseluruhan doktor yang berjunlah 9 orang. Kata Halus ada tiga dosen setempat yang masih menanti gelar doktor.

Halus berharap predikat doktor tersebut memberi kontribusi dalam pengembangan pariwisata umumnya dan ilmu pariwisata khususnya. Melalui ilmu pariwisata itu masyarakat NTB bisa dibangun.

“Selama ini masalah utama adalah SDM. Orang luar selalu mengatakan SDM NTB kalah dibanding daerah lain. Kita menjawab STP Mataram membantu pemerintah dalam tingkatkan kapasitas SDM melalui pendidikan termausk doktor,” papar Halus.

Kadis Pariwisata Lobar, Syaiful Ahkam, yang diberi kesempatan memberikan sambutan mengatakan sebagai mitra dan sahabat Sri telah melakukan pembuktian melalui fikiran dan tindakan. “Kami bangga betul dengan ibu Santi,” katanya seraya mengapresiasi sosok perempuan yang  selalu membawa nama institusi dengan nama baik.

Ia menyebut aktifitas lingkungan yang luar biasa  yang dilakukan Sri Susanti. Hal ini bagi Dispar Lobar menunjukkan bahwa hidup harus bermitra. “Membangun pariwisata Lobar tidak bisa sendirian. Jadi butuh kepedulian berbagai pihak,” katanya.

Turut memberikan sambutan pada acara itu suami Susanti, Ihwan, yang menyebut bahwa Sri Susanti tidak akan bisa berhaisl menyandang gelar doctor tanpa dukungan semua pihak.ian

Check Also

TNI-Polri Dukung Program Pekarangan Bergizi di Loteng

Mendukung program prioritas Presiden Republik Indonesia, Asta Cita, TNI-Polri bersama stakeholder terkait mendukung masyarakat memanfaatkan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *