Sabtu , Februari 15 2025

Dimusim Pandemi, Sesaot Tetap jadi Magnet bagi Wisatawan

Sesaot

Lobar, Literasi-Kabupaten Lombok Barat dikenal memiliki potensi yang cukup lengkap di sektor kepariwisataan. Potensinya beragam, mulai dari pantai, alam pegunungan, sejarah, kuliner hingga tradisi budaya masyarakat. Salah satunya Sesaot — yang pada musin pandemi — masih tetap menjadi incaran wisatawan.

Sesaot merupakan nama yang tepat untuk mewakili sejumlah obyek wisata lain di Lombok Barat.Tempat wisata ini mampu membasuh kerinduan tentang alam, yang tentu saja memberi jaminan kenyamanan bagi para wisatawan.

“Kelebihannya undaranya dingin dan airnya segar,” tutur Maya, salah seorang pengunjung.  Pengunjung biasa datang berombongan dengan keluarga mereka.

Setidaknya hutan lindung Sesaot yang berada di Dusun Aik Nyet, Desa Sesaot, menyajikan berbagai menu alam pegunungan yang memikat.

Dikelilingi pepohonan yang rindang, tempat ini tepat untuk para wisatawan yang ingin membasuh kepenatan akibat berbagai aktifitas rutin yang kadang menjenuhkan

Pepohonan yang menghijau, sejuk dan segar itu, membuat tubuh bisa berlama-lama betah berada di sana. Kondisi hutan yang masih sangat alami itu menyediakan sumber mata air yang mengalir dari Gunung Rinjani. Air itulah yang meruah menuju sungai-sungai dengan kucuran yang dingin dan menyegarkan. Sehingga terdengar gemericiknya ditengah riuh rendah anak-anak yang kegirangan berenang menikmati dingin.

Sesaot sudah ditata lebih asri dengan pilihan obyek yang beragam. Selain dilengkapi dengan kolam renang untuk anak-anak, rumah pohon, juga terdapat beberapa undagan menyerupai air terjun dengan aliran deras di atasnya yang seolah-olah menghalau segala persoalan.

Keindahan berada ditengah suasana hutan yang rindang membuat wisatawan tidak segan-segan mengabadikannya di berbagai obyek yang tepat untuk berselfie seperti pada jembatan yang melengkung, di rumah pohon, pada deretan gazebo, atau di tengah derasnya air yang mengalir.

Fasilitas penunjang yang disediakan di obyek wisata Sesaot cukup komplit, termasuk penyediaan ruang ganti dan wc serta mushalla.

Sedangkan untuk kuliner, terdapat sate bulayak yang dijual para ibu-ibu. Pengunjung tinggal memesannya sehingga cukup menunggu diiantar. Sate ini semula merupakan sate usus namun kemudian dikombinasi dengan sate ayam atau daging sapi dengan sambal khas Sasak dilengkapi dengan bulayak atau sejenis ketupat yang bentuknya memanjang.

Obyek wisata Sesaot berjarak sekira 20 km dari pusat Kota Mataram. Untuk memasuki obyek wisata itu pengunjung hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 5.000. Di areal obyek wisata terdapat penyewaan pelampung dengan tarif bervariasi tergantung ukurannya.

Pesona Sesaot tidaklah mengherankan membuat wisatawan dari berbagai daerah berbondong-bondong ke sana terutama pada hari libur. Sebagian besar wisatawan datang dari Kota Mataram.

Dinginnya air, sejuknya udara adalah salah satu modal besar Sesaot untuk terus berkembang. Kendati belakangan muncul desa wisata, setiap pengunjung yang pernah mengenalinya enggan melepaskan memorinya tentang Sesaot ketika hari libur tiba. Karena itulah mereka cenderung datang berulang-ulang.ian

Check Also

Berpotensi Sebagai Kawasan Wisata Dunia, Lalu Iqbal Ingin Maksimalkan Teluk Saleh

Gubernur NTB terpilih Dr H Lalu Muhammad Iqbal (LMI) melihat dari dekat Teluk Saleh, Sumbawa. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *