SELONG, Literasi: Salah satu potensi sumber daya alam Desa Bandok Kecamatan Wanasaba Lombok Timur (Lotim), adalah tanaman Pandan yang populasinya melimpah dan dikenal sebagai bahan baku pembuatan Tikar Tradisional yang selanjunya dikenal sebagai Tikar Pandan.
Sepanjang sejarah berganti, pembuatan tikar Pandan merupakan mata pencaharian utama dan banyak memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat Bandok hingga kini. Selain itu, sebagai desa agraris yang kaya dengan produk tanaman pangan dan hortikultura, telah melakukan pengolahan produk kedelai menjadi kuliner Tahu dengan diversifikasi yang kaya varian.
Sekdes Bandok, Syaiful Bahri, S.Kom., Selasa (21/9/2021), menyampaikan bahwa Desa Bandok siap dengan produk kearifan lokal setempat. Kata dia, sampai saat ini warga masyarakat Desa Bandok terutama di Dusun Bandok Lauk telah menjadikan pembuatan tikar Pandan sebagai mata pencaharìan utama.
Dia mengaku telah mengantongi sejumlah produk kearifan lokal dan telah mengkonsep bahan Musrenbangdes untuk realisasi tahun 2022 mendatang. Untuk kearifan lokal dikemas dalam bentuk UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).
“Insyaa Allah produk kearifan lokal yang ada kita kemas dalam ragam produk UMKM. Sebagaimana program Kementerian Pedesaan RI untuk memacu dan menumbuh-kembangkan potensi desa yang berbasis kearifan lokal. Gayung bersambut, Kementerian Keparawisataan dan Ekonomi Kreatif RI pun dengan konsep saling mendukung dan menguatkan berupa program Destinasi Wisata Desa,” papar Syaiful Bahri.
Syaiful mengemukakan beberapa produk kearifan lokal dimaksud telah didata pihaknya, diantaranya tikar Pandan, pembuatan Tahu, pande besi, dan lainnya.
“Sebagai yang utama adalah tikar Pandan, disusul dengan kuliner Tahu, dan pembuatan Batako. Secara garis besar agenda program pembangunan mewujudkan Desa Wisata adalah : Kerajinan, Kuliner, dan Seni Budaya. Semuanya dalam konsep Managemen UMKM dan Ekonomi Kreatif berbasis kearifan lokal,” terang alumni STMIK Bumi Gora Mataram 2015 ini.
Sementara itu, Mahsun, Kadus Bandok Lauk menyampaikan bahwa, pihaknya telah mendata masyarakat di lingkungan Bandok Lauk yang berprofesi sebagai pengrajin tikar Pandan, pengrajin Tahu dan pande besi. “Selanjutnya nantinya kita aktifkan dalam bentuk Kelompok-kelompok,” katanya (Kus)