Mataram, Literasi-STP Mataram mengendus potensi luar biasa Desa Bonjeruk, Kecamatan Jonggat-Lombok Tengah. Desa yang berjarak sekitar 25 kilometer dari pusat Kota Mataram, itu menjadi pilihan potensial bidang pengabdian masyarakat.
Humas LP2M STP Mataram, Sri Susanty, didampingi Unit Pengabdian STP Mataram, Murianto, disela-sela kunjungan tim Lembaga Pengandian dan Penelitian Masyarakat (LP2M) STP Mataram, Kamis (17/9), mengemukakan potensi wisata Bonjeruk sangat luar biasa. Karena itu, memaksimalkan potensi tersebut menjadi agar lebih bernilai adalah tugas semua pihak.
“Termasuk kami. Inilah alasan kami, kenapa kawasan desa wisata ini kami dampingi dan kami bantu menatanya,” ujar Sri Susanti.Di desa wisata Bonjeruk Tim LP2M STP Mataram memberi bantuan penataan sanitasi dan pengelolaan homestay berupa perlengkapan toilet standar internasional.
Desa Wisata Bonjeruk menarik perhatian wisatawan Eropa empat tahun terakhir. dengan kondisi alamnya yang tak kalah menarik dibandingkan kawasan wisata Ubud-Bali.Suasana hening menjadikan kawasan ini sangat cocok untuk aktivitas pemurnian pikiran (yoga atau meditasi).
Desa Bonjeruk juga menyimpan nilai-nilai sejarah berupa bangunan peninggalan Belanda (heritage). Pun histori keberadaan raja-raja Lombok. Bale beleq (Rumah Tua) Dende Jonggat menjadi salah satu bukti jejak sejarah salah satu kerajaan yang ada di Lombok.
Namun, dibalik potensinya itu, masih banyak dibutuhkan sentuhan tangan untuk menjadikannya lebih memikat. Selain penataan dari sisi amenitasnya, peningkatan SDM warga sekitar menjadi bagian penting seperti manajemen pengelolaan homestay dan desa wisata agar lebih berdaya saing. Terdapat pula sisi peningkatan infrastruktur, jalan desa, sistem informasi, pemasaran hingga menyiapkan paket wisata yang ingin dipulas.
Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Bonjeruk, Usman, yang mengaku sangat bersyukur dengan kehadiran banyak pihak di desanya untuk memberi kontribusi positif dan konstruktif.
“Memang, masih banyak yang kami perlukan untuk menjadikan kawasan ini bisa lebih bernilai dan profesional. Dan kami sangat bangga dan apresiatif kepada tim LP2M STP Mataram yang telah bersedia mendampingi kami,” katanya.
Usman yang juga anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) NTB itu mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai membuka kelas belajar bahasa Inggris untuk generasi muda Desa Bonjeruk.
“Ada harapan besar yang kami gantungkan untuk Bonjeruk dimasa depan,” ujarnya seraya mengapresiasi langkah yang ditempuh STP Mataram menjadikan Desa Bonjeruk lebih baik.