Minggu , Desember 8 2024

Pokdarwis Tanjung Menangis Pringgabaya Rencanakan Promo Film Dokumenter

Lalu Marzoan Jayadi, S.Pd

SELONG, Literasi – Tanjung Menangis merupakan julukan dari Destinasi Wisata Pesisir/Pantai Ketapang di Dusun Ketapang, Desa Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur (Lotim). Obyek wisata itu berkemas dengan berbagai cara untuk berkembang, salah satunya melalui film dokumenter.

Sampai saat ini pesona Pantai Ketapang memang merupakan Destinasi Wisata yang memiliki magnet kuat untuk menarik parhatian para pengunjung. Jumlah para wisatawan pun meningkat setelah dikelola dengjan manajemen yang baik, Selain adanya pembangunan lapak-lapak, penambahan wahana, sarana peribadatan, MCK, pun yang senantiasa dinantikan adalah sebuah event tahunan tradisi budaya lokal Tetulak Tamparan/Rebo Bontong.

Untuk lebih menarik perhatian para pengunjung Destinasi Wisata Tanjung Menangis, Ketua Pokdarwis Tanjung Menangis Pringgabaya, Lalu Marzoan Jayadi, S.Pd., menyampaikan rencana berinovasi untuk lebih menarik, sekaligus memperkaya khazanah potensi Destinasi Wisata di wilayah Desa Pringgabaya.

“Saat ini saya sedang menyiapkan skenario film dokumenter dengan latar belakang asal muasal dari Tanjung Menangis. Mungkin dengan nuansa kisah Rebo Bontong. Ada memang tertulis dalam.daun lontar berbahasa kawi terkait putri raja pada mssa lalu,” ungkap Marzoan Jayadi, Senin 6/9/2021.

Kata dia, seorang kawan di Pringgabaya yang mengetahui dan mengerti serta memahami bahasa kawi, menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dan Sasak. “Dari situlah saya mencoba untuk membuat skenario film dokumenter. Pemeran film ini penuh dengan ujian dan cobaan yang berakhir dengan kesedihan, ketika sang putri kemudian menemui ajalnya,” lanjut alumni FPOK IKIP Mataram 2011 ini.

Ada nilai pesan dibalik cerita tersebut untuk menjadi pelajaran berharga karena pesan moral kepada generasi berikutnya. “Bersikap dan berprilaku bijaksana dan penuh kehati-hatian, sehingga tidak berdampak fatal adalah nilai yang sangat prinsipil di antara banyaknya permasalahan krusial,” kata Marzoan Jayadi.

Marzoan Jayadi optimis dengan hadirnya film dokumenter asmara tersebut, akan menambah wawasan masyarakat tentang Tanjung Menangis yang ternyata memiliki nilai sejarah itu.

“Insyaa Allah semoga berhasil nanti, sehingga Destinasi Wisata Tanjung Menangis Ketapang Pringgabaya Lotim tampil sebagai obyek wisata yang memiliki nilai kepesonaan dan sejarah,” ujarnya (Kus).

Check Also

Festival Rinjani 2024 Bertajuk Lingkungan dan Kedaulatan Pangan

Festival Rinjani kembali digelar di Desa Loloan, Kecamatan, Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *