MATARAM, Literasi – Desa Tete Batu di Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, akhirnya resmi ditunjuk mewakili Indonesia dalam ajang lomba desa wisata atau “Best Tourism Village” yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).
“Tete Batu akhirnya pasti mewakili RI di ajang lomba desa wisata yang diselenggarakan oleh UNWTO,” ujar Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron Hadi melalui telepon selulernya, Sabtu (21/8).
Informasi masuknya Desa Tete Batu ini diperoleh langsung dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang memastikan terdapat tiga desa wisata yang diusulkan mengikuti lomba di UNWTO, bersama dua desa wisata lainnya di Indonesia, yakni satu dari Yogyakarta dan satu lagi dari Nusa Tenggara Timur (NTT).
Karena itu, pihaknya mewakili Pemprov NTB, sangat mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Pemkab Lombok Timur yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk pengusulan salah satu lomba bergensi dunia tersebut.
“Pak Gubernur NTB dan juga Pak Bupati Lombok Timur mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya atas atensi dan keputusan Kemenparekraf pada 19 Agustus, menetapkan desa wisata Tete Batu sebagai peserta lomba UNWTO. Terima kasih atas dukungan Mas Menteri Parekraf semoga Tete Batu juara,” jelas Yusron.
Menurut mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB ini, terdapat enam keunggulan yang menjadi daya tarik wisata di Desa Tete Batu. Di antaranya warisan (haritage), budaya, air terjun yang terdapat lebih dari tiga titik, bumi perkemahan (camping ground), wisata ramah lingkungan (Ecogreen) dan memiliki lintasan down hill atau sepeda sepeda gunung.
Tak hanya itu, Desa wisata Tete Batu juga menyuguhkan beberapa fasilitas penunjang bagi para wisatawan seperti, homestay, dan rumah makan yang mudah dijumpai.
Selain keindahan persawahan dan pegunungan, di desa wisata Tete Batu juga terdapat beberapa Air terjun seperti, Air terjun Ulem – ulem, Air terjun Burung Walet, Air Terjun Kokok Duren, Air Terjun Seme Deye dan Air terjun Jeruk Manis
“Saat ini kami sedang berada di Desa Tete Batu bertemu dengan Pak Kades, pengelola desa wisata dan pokdarwis untuk pendampingan lomba. Bentuknya non teknis dan teknis, non teknis bisa pemahaman akan lomba maupun capacity building pengelola desa wisata, sedangkan teknisnya dukungan penataan kawasan dan pendampingan dilakukan oleh semua pihak,” ungkap Yusron.
Desa Wisata Tete Batu sendiri menjadi salah satu tempat untuk menikmati pesona keindahan pemandangan di kaki selatan Gunung Rinjani. Desa ini memiliki pesona keindahan panorama pegunungan dan persawahan, kontur tanah di Tete Batu seperti anak tangga yang membentuk persawahan subur nan hijau.
Di lokasi ini juga sering menjadi buruan para pecinta fotografer khususnya mereka yang ingin mengambil keindahan Sunsrise yang sangat menawan, dan di kala senja datang.
“wisatawan akan merasakan seolah – olah menyatu dengan keadaan alam yang begitu tenang, sunyi, dan sejuk. Di tambah dengan pemandangan langit yang bewarna merah keemasan, berpadu dengan kokohnya puncak Gunung Rinjani,” tandas Yusron Hadi. RUL.