Minggu , Desember 8 2024

Samakan Persepsi Tentang Nilai-nilai Sejarah, Puluhan Pemandu Wisata Cagar Budaya di Lobar Diberi Pelatihan

Sebanyak 40 pemandu wisata mengikuti pelatihan


Lobar, Literasi-Selain kaya potensi alam, Kabupaten Lombok Barat juga kaya dengan wisata budaya dan religi yang sarat dengan nilai-nilai sejarah. Untuk bisa menyamakan persepsi dan menyeragamkan bahasa tentang nilai-nilai sejarah yang ada pada situs-situs yang dimiliki, Dinas Pariwisata (Dispar) Lombok Barat (Lobar) menyelenggarakan pelatihan Pemandu Wisata Cagar Budaya yang ada di Lobar.

Kegiatan yang diikuti oleh 40 orang pemandu wisata ini dilaksanakan selama tiga hari sejak Senin hingga hari ini Kamis (5/8) di Montana Premier Senggigi.

“Peran para pemandu wisata sangat dibutuhkan terutama dalam menjaga serta melestarikan situs-situs budaya yang ada di Lombok Barat sehingga bisa menjadi obyek-obyek wisata yang nantinya mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan lapangan kerja untuk masyarakat sekitarnya,” kata Rusditah, Asisten Bidang Pembangunan dan Administrasi Umum Setda Lombok Barat saat membuka pelatihan.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Lobar, Saepul Akhkam mengatakan bahwa kegiatan ini juga dimaksudkan untuk menyeragamkan narasi-narasi terhadap cagar budaya yang ada di Lobar. Cagar budaya ini spesifik karena ada pendekatan sejarah dan pendekatan yang bersifat kekinian.

“Di samping untuk penyegaran, juga untuk memotivasi bahwa situasi pandemi ini pasti akan berlalu, dan teman-teman pemandu wisata tetap semangat untuk menjalankan fungsinya selaku humas dan tenaga promosi kita,” ujar Akhkam.

Pada pelatihan kali itu para peserta mendapat materi seperti Protokol Kesehatan Covid-19, Hospitality dan CHSE, sejarah Taman Narmada dan Kemalik Lingsar. Peserta juga diberikan materi tentang teknik pemanduan di obyek wisata, public speaking, story telling, social media management, sinergitas antara travel agent dengan HPI, dan Cross Culture Understanding. Di hari kedua, peserta juga mengikuti praktik kunjungan ke Cagar Budaya bersejarah yang ada di Kabupaten Lombok Barat.

Para peserta dibimbing langsung oleh para narasumber dari MAS (Majelis Adat Sasak), HPI (Himpunan Pramuwisata Indonesia) Lombok Barat, dan ASSPI (Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia).

Salah satu narasumber, Taufan Rahmadi memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Menurut tokoh pariwisata NTB ini, kegiatan semacam ini mampu memberikan energi positif di tengah pandemi.

“Ini adalah program dari Dispar yang benar-benar bisa mengumpulkan energi positif untuk bisa kita bersama-sama melawan pandemi ini,” ungkapnya.

Taufan berharap hal seperti ini jangan sampai berhenti disini saja, semua harus bersatu untuk merancang target kerja untuk bisa mengimplementasikan apa yang bisa dikerjakan ketika pandemi ini berakhir.

Hal senada juga diungkapkan Taufik Sudiyanto, Ketua DPC HPI Lobar yang juga turut menjadi narasumber dalam pelatihan ini.

Pemandu wisata, menurutnya tidak hanya dituntut untuk memiliki skill berbahasa yang baik, tetapi juga harus memiliki pengetahuan yang luas. Karena sampai saat ini, katanya, masih sulit untuk menyamakan persepsi mengenai informasi-informasi tentang cagar budaya, khususnya yang ada di Lobar.

“Sebagai ujung tombak yang berhubungan langsung dengan para wisatawan, tentu pemandu wisata ini dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas, khususnya tentang cagar budaya. Kami sangat berterimakasih kepada Dispar karena sudah mengadakan kegiatan ini. Output dari kegiatan ini kami harapkan teman-teman pemandu wisata ini memiliki keseragaman informasi,” harap Taufik.

Taufik menegaskan, kedepannya DPC HPI Lobar akan terus berkoordinasi dengan Dispar untuk bisa membuat semacam buku saku yang tujuannya dapat menyamakan persepsi dalam menyampaikan informasi kepada para wisatawan.hm

Check Also

Produk Coklat Mahasiswa KKN STP Mataram di Lembah Sempaga

KKN Tematik STP Mataram di Desa Lembah Sempaga, Kecamatan Narmada, Lombok Barat, Oktober hingga November …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *