BIMA, LITERASI-Selain Desa Wisata Kawinda Toi, Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima, NTB, terdapat dua desa lainnya dari NTB yang masuk 20 besar finalis Lomba Desa Wisata BCA Aard 2021, yakni Desa Bilebante dan Desa Sade, Kabupaten Lombok Tengah.
Desa Kawinda Toi terpilih dari 500 desa wisata di Indonesia yang ikut kompetisi tersebut. Dan, Desa Wisata Kawinda Toi yang berada di Kecamatan Tambora itu mendapatkan peringkat pertama untuk kategori wisata alam. mengapa demikian?
Hal itu tidak lepas dari potensi Kecamatan Tambora, Kabupaten Bima yang memiliki pesona alam yang sangat indah. Salah satunya berupa air terjun Oi Marai yang terletak di kaki Gunung Tambora.
Untuk sampai di lokasi air terjun ini membutuhkan perjuangan cukup melelahkan. Para pengunjung harus melewati lebatnya lembah kaki gunung tambora. Jika berjalan kaki membutuhkan waktu sekira 20 menit dari Kantor Desa Kawinda Toi. Sedangkan dari bandara Sultan Muhammad Salahuddin, membutuhkan waktu 4 hingga 5 jam untuk sampai di Desa Kawinda Toi.
Namun wisatawan tidak perlu khawatir. Pasalnya, di Desa Kawinda Toi, infrastruktur pendukung sudah sangat komplit.
Bahkan tokoh masyarakatnya pun ikut aktif menjaga kebersihan lokasi wisata air terjun Oi Marai dan juga Pantai Kawinda Toi.
Disamping memiliki air terjun, Kawinda Toi memiliki hutan Mangrove yang rimbun, berusia tua dan alami.
Masyarakat sekitar sangat menjaga kelestarian hutan Mangruve ini untuk mencegah terjadinya abrasi laut.
Bupati Bima, IDP, mengajak warga masyarakat Indonesia datang ke Bima. Karena, Bima memiliki wisata alam dan budaya yang memesona. ”Ayo ke Bima, Kawinda Toi dan desa lainnya di Bima memiliki alam yang indah.” ujarnya saat datang mandi di air terjun Oi Marai.
Bupati yang juga Permaisuri Kesultanan Bima itu menyempatkan diakhir pekannya, setiap dua bulan sekali ia mandi di air terjun cantik di Kecamatan Tambora. Di kecamatan itu sendiri terdapat 5 situs air terjun yang indah di kaki Gunung Tambora. sri amanat