Kelompok Albarzanji Keliling Kampung
SELONG, LITERASI : Mereka adalah siswa MTs, SMA, dan MA yang juga santri TPQ Islahul Ummah NW Yayasan TGH Jamaluddin Apitaik Kecamatan Pringgabaya, Lotim, NTB. Serakalan dan Yasinan serta Hizib setiap malam Jum’at, di bawah binaan Rusman Ahmadi, S.Pd.I. Mereka kadang bergabung juga bersama orang kampung untuk bershalawat.
Ustadz Man (panggilan akrab Rusman Ahmadi) merinci terkait dengan sejumlah 220 orang santri Yayasan TGH Jamaluddin yang dibinanya itu. Santri menyasar dari tingkat TK 40 orang, TPQ 150 orang, dan Diniyah 30 orang. Waktu belajar pagi hingga 10.00 Wita untuk TK, ba’da Dzohor hingga ba’da Ashar untuk TPQ, dan ba’da Ashar hingga Isya untuk Diniyah.
“Untuk santri TPQ, kita buatkan kelompok Al Barzanji yang berjumlah 15 orang. Khusus malam Jum’at jadwal Serakalan/Shalawat Nabi dan Yasinan/Hiziban. Bila ada masyarakat yang berhajat mengundang untuk Serakalan, merka pun keliling kampung sesuai hajat masyarakat,” kata Ustadz Man, di Dusun Gubuk Motong Lauk Desa Apitaik Lotim, Senin 14/06/21 lalu, usai mengajar santri TPQ di Bale Beleq. Menurutnya, bershalawat sebagai wujud cinta Rasulullah Saw sebagai Nabi dan Rasul Allah .
Ustadz Man mengapresiasi terkait Shalawatan. Kata dia, shalawat/serakalan yang ada dalam kitab Al Barzanji itu berisikan : tentang kelahiran Nabi Muhammad Saw dan semua silsilah keluarganya serta tentang sahabat-sahabat Nabi.
Mustadz Man, puji-pujian terhadap baginda Nabi Muhammad Saw dengan harapan mendapat syafa’at di akhirat nanti. Lebih daripada itu, kata dia, dengan bershalawat Nabi akan menambah keimanan dan ketqwaan kepada Allah Swt.
Karena itulah, terutama generasi muda haruslah sejak dini membiasakan diri bershalawat. Dan kegiatan baca Al Barzanji oleh santri menambah jumlah tidak kurang dari 8 Kelompok Al Barzanji di Desa Apitraik. Lebih daripada itu, diharapkan ke depan sebagai penerus Tradisi Budaya Religi seperti halnya bershalawat.
“Insyaallah mereka nantinya sebagai pembina generasi berikutnya yang cinta Rasul dan generasi Qur’ani yang beretika, berestetika, cerdas, beriman, dan bertaqwa,” terang Ustadz Man (Kus).