Kamis , Januari 16 2025

Butuh 7.500 Tenaga Kerja, Wagub Wajibkan ITDC Rekrut 69 Persen Tenaga Lokal NTB di Sirkuit Mandalika

FOTO. Wagub Sitti Rohmi Djalilah. (FOTO. RUL).

MATARAM, Literasi – Sebanyak 7.500 tenaga kerja dibutuhkan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk menyukseskan gelaran MotoGP di tahun 2022 di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah.

Skema penyerapan tenaga kerja baru itu, sebanyak 5.000 orang personel tenaga kerja nonpermanen, dan 2.500 orang tenaga kerja supporting. Direncanakan, untuk tahun ini, tenaga kerja itu akan bertugas melayani ajang seri ke-12 World Superbike (WSBK) 2021.

Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah mengatakan pihaknya telah jauh hari mewajibkan pihak ITDC untuk mengutamakan penyerapan tenaga kerja lokal.

Skema pemetaan yang telah disepakati, sebanyak 69 persen merupakan tenaga kerja lokal, 1 persen adalah tenaga asing dan sisanya adalah tenaga kerja luar daerah.

“Pembagian skema perekrutan ini sudah kita putuskan dalam rapat bersama dengan ITDC. Jadi itu final, dan tugas kita adalah bagaimana mengawal secara bersama-sama agar skema pemetaan itu dapat berjalan di lapangan,” tegas Wagub pada wartawan, Selasa (20/4) kemarin.

Menurut Rohmi, agar skema itu bisa berjalan dengan baik tentu harus diawali dengan pola perekrutan yang benar-benar maksimal. Salah satunya, pelatihan yang dilakukan di NTB, baik melalui BLK maupun LPK harus sesuai standar yang ditentukan oleh dunia.

Selain itu, untuk tahap awal, saat ajang Superbike (WSBK) 2021, dimungkinkan tenaga profesional dari luar daerah dan asing yang akan mendampingi para tenaga kerja lokal.

“Ini maksud kita step by step itu, sehingga saat ajang MotoGP di tahun 2020, minimal ada alih kemampuan SDM yang diberikan oleh para tenaga kerja luar dan asing ke tenaga kerja lokal kita. Jadi, kalau ajang WSBK tahun ini, boleh proporsi tenaga luar dan asing yang mendominasi tapi didampingi para tenaga kerja lokal kita,” jelas Wagub.

Ia menyatakan, dari pantauannya pelatihan dan pendampingan dari lembaga kompetensi yang punya labeling dunia dan biasa menangani perhelatan MotoGP terhadap tenaga lokal NTB, terpantau masih berjalan. Salah satunya, tenaga Marshal yang dilakukan oleh IMI Pusat.

Wagub berharap agar para tenaga kerja lokal NTB, khususnya warga lingkar KEK Mandalika yang kini mengikuti pelatihan agar benar-benar serius mengikuti pelatihan tersebut.

Apalagi, lanjut dia, wisatawan yang datang ke NTB guna menonton ajang MotoGP Mandalika tentu butuh kenyamanan dan keamanan.

“Disini, tugas kita sebagai pemerintah dan rakyat NTB adalah bagaimana edukasi terhadap 5 M guna menekan laju penyebaran Covid-19 bisa berjalan dengan baik, sehingga ajang balapan dunia, yakni WSBK 2021 dan MotoGP tahun 2020 bisa berjalan dengan baik tanpa ada gangguan apapun,” tandas Wagub Sitti Rohmi Djalilah.

Terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) NTB, Dra. T. Wismaningsih Drajadiah mengatakan, untuk memaksimalkan penyerapan tenaga kerja lokal ini, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan.

Di antaranya, prioritas penempatan calon tenaga kerja yang telah mendapatkan pelatihan dengan membuat kesepakatan kerjasama dengan pihak ITDC.

Selain itu, koordinasi dengan Disnaker Kabupaten/Kota kini tengah dilakukan. Hal ini menyangkut persentase pembagian penyerapan calon tenaga kerja masing-masing kabupaten/kota dan instansi terkait lainnya mengenai kemungkinan menjalin kemitraan.

“Sangat dimungkinkan skema penempatan/rekrutmen untuk kebutuhan tenaga kerja lokal NTB di sirkuit Mandalika dengan mengeluarkan peraturan gubernur / peraturan daerah bila dibutuhkan agar bisa mencukupi kuoata yang sudah ditetapkan oleh pihak ITDC,” kata Wismaningsih.

Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) ITDC Abdulbar M. Mansoer dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, baru-baru ini, membenarkan manakala dalam perhelatan internasional tersebut, ITDC membutuhkan 7.500 tenaga kerja baru.

Nantinya, ada tiga kegiatan ekonomi yang berpotensi menyumbang pendapatan KEK yang cukup besar antara lain ticketing, kuliner, dan merchandise.

“MotoGP akan ada tiga kegiatan ekonomi, ticketing, makanan, dan merchandise ini pasti dari lokal. Ini yang akan diserahkan pada UMKM,” kata Abdulbar.

Abdulbar mengatakan, kepastian perhelatan MotoGP ini memang masih bergantung pada kondisi penyebaran virus Corona (Covid-19). Namun, ia memastikan proses pembangunan sirkuit MotoGP di KEK Mandalika masih terus berlangsung.

“We hope for the best, tapi yang jelas tanggung jawab kita akhir tahun depan. Persiapannya dari tahun ini, selesai Juni. Memang dari awal 2021, akhir tahun,” imbuh dia.

“Tapi kalau memang pada waktunya ternyata Covid masih ada, ya kita kembali, seperti Sepang, kita kembalikan ke Dorna,” tutur Abdulbar. RUL

Check Also

BPVP Lombok Timur Rekrut Pelatihan Pariwisata dan Pertanian

Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Lombok Timur telah membuka rekrutmen untuk batch pertama pelatihan …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *