DENPASAR, Literasi-Ketua Komisi III DPRD NTB Sambirang Ahmadi menilai ide Provinsi Bali dalam mengembalikan pariwisata akibat pukulan Pandemi Covid-19 layak dicoba di NTB.
“Saya kira gagasan itu layak kita pertimbangkan untuk memulihkan juga pariwisata kita di NTB,” ujarnya di Kantor Diskominfos Provinsi Bali, Rabu (31/3).
Politisi PKS itu melihat ada persamaan antara Bali dan NTB dalam hal menempatkan pariwisata sebagai urat nadi perekonomian masyarakat.
Selain itu, kedekatan kultur dan budaya memungkinkan tingkat efektivitas hasil akan sama atau mendekati keberhasilan Bali, jika nantinya cara ini teruji.
“Jadi Bali itu menunjuk tiga kawasan, Ubud, Sanur, dan Nusa Dua,” katanya.
Kawasan itu akan dijadikan zona hijau dengan memvaksin seluruh masyarakatnya dan pelaku usaha pariwisata. Vaksin yang dibutuhkan sebanyak 170.487. Rinciannya 47.045 untuk di Ubud, 87.715 untuk di Nusa Dua, dan 34.727 di Sanur.
“Cara yang sama perlu kita coba di NTB, misalnya dengan menentukan tiga kawasan yang menjadi episentrum wisata di NTB,” ulasnya.
Jika konsep Kawasan Hijau ini bisa berjalan dengan baik, maka dapat dikembangkan ke daerah kawasan atau zona lain.
“Saya kira tidak akan ada persoalan serius jika ini dicoba di NTB, apalagi kita butuh memulihkan pariwisata kita,” yakinnya.
Selain itu, NTB juga perlu melihat konsep penerapan protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainibility (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE.
“Kalau pun pandemi Covid-19, saya mendengar bahwa pariwisata Bali masih tetap bertahan karena banyak industri pariwisata sudah mengantongi CHSE,” ungkapnya di Kantor Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Diskominfos), Bali.
Sementara itu, Kasi Sarana Promosi dan Komunikasi Digital, Dinas Pariwisata, Bali, Dewa Dwijayendra, menuturkan kondisi pariwisata Bali per tanggal 31 Maret 2021 dengan upaya-upaya yang sedang ditempuh mulai ada peluang bangkit lagi.
Ia mengungkapkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, rencana 3 kawasan zona hijau akan dibuka untuk dikunjungi Wisatawan Mancanegara (Wisman) pada bulan Juni atau Juli. “Dengan catatan penyebaran kasus Covid-19 melandai,” ujarnya.
Sejauh ini sudah 20.600 yang telah divaksin, terdiri dari 5000 orang dari BTDC, 5600 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, 2000 di Hotel Harris Sunset Road.
Berikutnya lagi 4000 orang Hotel Prama Sanur, dan 4000 dari Hotel Four Point.
Sedangkan sertifikasi industri pariwisata mulai dari hotel, restoran, transportasi, hingga DTW, saat ini telah sebanyak 877 industri pariwisata telah di-assesment, ditambah lagi dari Kemenparekraf sebanyak 973 industri yang telah disertifikasi.
“Persiapan dengan simulasi penyambutan wisatawan mancanegara di Bandara Ngurah Rai, dengan menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19 dan akan diarahkan berlibur ketiga kawasan zona hijau,” tandasnya. RUL.