SELONG, Literasi – Digitalisasi menjadi keniscayaan dalam pembangunan pariwisata diera ini. Hal ini dikatakan Putra Wanda, Akademisi Universitas Respati Yogyakarta, di hadapan peserta diskusi yang digelar di Auditorium Universitas Hamzanwadi Pancor, Sabtu (23/01).
Dalam diskusi yang bertajuk Pariwisata dalam perspektif Ekonomi, Digital, Sosiologi, Antropologi, dan Agama ini, Wanda memaparkan konektifitas antara sistem analog dengan sistem digital yang telah terhubung melalui gawai. Sehingga kemudahan akses pun telah tersedia bagi masyarakat dunia.
“Pemerintah harus mulai mengkampanyekan digitalisasi wisata melalui platform berbagai bidang,” ujar pria yang menyelesaikan pendidikan doktoral Ekonomi Digital di Universitas Sains dan Tekhnology Harbin, Tiongkok ini.
Ia pun mengapresiasi langkah Pemkab Lombok Timur yang telah mulai menjalankan program internet murah. Disebutnya hal itu sebagai bagian dari pengembangan infrastruktur fisik jaringan komunikasi dan informasi yang mendukung pengembangan digitalisasi pariwisata.
Namun tentu diperlukan langkah lanjutan dengan membangun infrastruktur digital yang terintegrasi. Serta perlunya kampanye pariwisata digital secara masif.
“Perlu waktu lama untuk kampanye. Tidak bisa hanya dalam waktu setahun, dua tahun,” ucapnya.
Membangun sistem informasi yang terintegrasi juga harus menjadi perhatian pemerintah demi memberikan kemudahan akses informasi dan layanan bagi wisatawan yang berkunjung.
Ia pun berharap, dengan banyaknya SDM milenial di Lombok Timur dapat menjadi bagian dari pengembangan literasi digital. Tentunya demi mendukung perkembangan ekonomi digital.
Sementara itu Dosen Sosiologi Universitas Mataram, Azhari Efendi memprediksi meningkatnya kunjungan wisatawan ke Lombok Timur pasca pandemi Covid-19.
Ia melihat sisi sosiologis masyarakat dunia yang rindu untuk mengeksplorasi budaya maupun lingkungan baru pasca pandemi ini.
Kejenuhan akibat pembatasan sosial berdampak pada meluapnya keinginan berinteraksi, maupun keingintahuan yang terpendam selama ini.
“Setelah pandemi, pasti kunjungan akan melonjak lagi. Karena keingintahuan itu yang menstimulus seseorang untuk melakukan perjalanan,” ungkapnya.
Namun tentu perlu pembagian peran pelaku wisata di daerah, agar wisatawan mendapatkan layanan maksimal. Dd