Empat Puisi H.Dinulah RayesLANGIT HITAM AWAN BIRU
kau menatap duri di jalanan
kata mata kakimu,biarkan
kau memandang gerombol paku di jalan raya
bisik mata batinmu,kantungkan segera.
anak dara sendirian sebar peluh wangian
ayo seret ke tepi kesunyian
kawanan ibu berjilbab bau minyak putih
mari kita kawal mereka ke rumah Ilahi.
balita peminta-minta makan sari roti
dirampas tangan kerdil,perut letih
yatim piatu disantuni tangan di atas
remaja mesjid tadah telapak tangan ke atas.
kau berlidah terasi
tak hayati luasnya cuaca literasi
kita mengukir cahaya rembulanMu
selamanya berjantung ketuhanan yang maha esa.
Sumbawa-Samawati,
06.01.2021.
HARI-HARI YANG API
bocah-bocah dada telanjang
berebutan buah mangga ranum
bekas gigitan sang kalong
terkenang masa kanak-kanak di dusun.
anak dara di atas kereta angin
dibonceng sang kekasih arah selatan
beta ingat kita pun mendayung cinta
arah menara jodoh ditadahiNya.
suami-istri sebagai pedagang keliling
hidupi anak-anak senang main debu kering
kita pun pada hari berlari ini
belum bisa hidup harmoni.
sang pamulung pun masih tawa sesama
karena daki rumah tangga masih tersedia
dalam abad belum kiamat ini
kita pun menating sedih dalam hangat api negeri.
Alas,Sumbawa,
09.01.202i.
CAHAYA MENISCAYA.
kabut di mata hatimu
telah dihapus nurani kebenaran
lewat jemari tanganMu
mata batinmu tak rabun jauh
langit pun biru
bumi pun hijau
laut pun hilang gelombang
mari semai damai,tenang.
saudara,sahabat dan kerabat
kita lahir,hadir
di bawah emper langit
yang sama
kita berjalan,melangkah
di atas bumi yang sama
menghisap,menghirup udara yang sama.
bisik para leluhur
kita tau samawa
meski dua tubuh
namun satu ruh
boat mate,boat telas
beralas ikhlas.
tau ke tana samawa
hidup dan mati
di atas tanah air Indonesia
berjantung Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sumbawa,NTB,
11.01.2021.
MERCUSUAR
Kapal-kapal insan
Di laut tiada tepian
Putar haluan arah aman
Hingga selamat dan tenang
Dari terkaman rahang karang.
Sumbawabesar,NTB
14.01.2021
