
Mataram, Literasi-Masyarakat Lombok memiliki cara unik untuk menjaga warisan budaya. Terutama mengenalkan kepada anak dan cucu akan sosok penyebar agama Islam di Lombok, Syeich Gaos Abdurrazak atau Loang Baloq.
Makam tersebut semakin banyak dikunjungi. Bahkan ada wisatawan yang berasal dari Jawa dan Kalimantan. Mereka ingin mengenal sejarah dan sepak terjang ulama Lombok.
Makam tersebut kini menjadi tempat pariwisata. Fasilitas kini cukup memadai. Wisatawan dapat membasuh muka dengan air yang telah disediakan. Tentunya agar mereka segar kembali setelah menempuh perjalanan jauh.
Seorang peziarah asal Desa Janaperia, Lombok Tengah, Mahdim (53) menuturkan, kedatanganya ke Makam Loang Baloq bersama keluarga dan tetangga. “Kami juga datang ke Makam Loang Baloq setiap hari besar keagamaan seperti pada saat lebaran dan maulid nabi,” kata Mahdim, Minggu (29/11).
Juru kunci Makam Loang Baloq Sapri menjelaskan, para peziarah biasanya berdatangan dari seluruh pelosok Pulau Lombok dengan menggunakan berbagai jenis angkutan secara rombongan. Bahkan para peziarah juga datang dari berbagai daerah di Indonesia untuk berziarah.
Sapri yang diketahui baru tiga tahun sebagai penjaga makam ini menambahkan, setiap minggunya tercatat ribuan peziarah yang mendatangi Makam Loang Baloq. Bahkan pada hari besar agama ataupun hari libur biasanya peziarah datang hingga puluhan ribu perminggunya.
Ia menuturkan, sebelum terjadinya bencana gempa Lombok, 5 Agustus 2018 lalu rombongan peziarah dari luar daerah bisa mencapai 5-10 bus wisata yang parkir di luar area makam. Selain itu pada saat menjelang keberangkatan ibadah haji, para pengunjung cukup ramai mengunjungi makam.
“Di beberapa tempat terutama di tiga lokasi makam disiapkan kotak amal bagi pengunjung yang yang ingin menyisihkan sebagian rezekinya termasuk di serambi. Sumbangan peziarah biasanya kita gunakan untuk pemeliharaan makam termasuk uang kebersihannya,” ujar Sapri. (hern)