“Siang hari pun di sini sejuk,” ujar Dedi, pengunjung Pantai Sedayu ketika bertemu rekan-rekannya dalam sebuah acara. Sekitar pantai tersebut memang terdapat pepohonan rindang seperti kelapa dan ketapang. Ada hamparan sawah dengan padi yang tumbuh subur denga batang yang meliuk-liuk ditiup angin.
Pantai Sedayu yang berada di Dusun Lekok, Desa Gondang, Kecamatan Gangga, KLU merupakan salah satu primadona bagi masyarakat Kabupaten Lombok Utara. Pantai ini biasanya ramai dikunjungi warga dihari libur. Walau berpasir hitam, tiupan angin yang sejuk membuat pantai ini menjadi magnet bagi wisatawan lokal.
Setidaknya, perpaduan antara pantai dan alam pedesaan sangat tepat untuk mengisi hari libur seperti pada Sabtu dan Ahad. Di sekitar pantai disediakan berugak dan tempak duduk sederhana. Namun, warga biasanya menggelar tikar untuk menikmati semilir angin.
Terdapat pula plank-plank terkait kebersihan yang membuat areal tersebut rada terjaga dari sampah.
Selain daya tarik itu, Sedayu memiliki potensi yang tidak kalah penting, yakni penangkaran penyu.Tedapat puluhan penyu berukuran kecil yang sekali waktu akan dilepas ke bibir pantai.
“Di areal ini ada yang menjadi lokasi penyu-penyu bertelur yang sudah ditandai. Ketika penyu bertelur, telurnya kemudian dipindahkan dan kemudian setelah menetas, anak-anak penyu dilepas lagi ke pantai,” kata Dedi.
Untuk menuju pantai ini dibutuhkan waktu yang tidak terlalu lama karena jaraknya hanya 4 km dari Kota KLU, Tanjung.
Untuk menjaga kondisi pantai, Desa Gondang sudah membentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang biasa memfasilitasi para pengunjung. Pokdarwis ini menyediakan beberapa fasilitas seperti kano, jaket pelampung, ban untuk pengunjung dengan biaya sewa yang terbilang cukup murah. Untuk kano biaya sewa per jamnya Rp 10.000, kemudian sewa jaket pelampung Rp 2.000, dan ban sebesar Rp 3.000 per jamnya.
Berbagai fasilitas yang tersedia di Pantai merupakan bantuan dari program Pengembangan Kawasan Pesisir Tangguh (PKPT) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, sebagai upaya untuk mendukung berkembangnya pariwisata di Pantai Teluk Sedayu.
Bagi para pengunjung yang datang, Pokdarwis tidak memungut biaya. Namun, fasilitas yang disediakan cukup membuat warga betah berlama-lama. Ada juga bangunan mushalla untuk memfasilitasi wisatawan yang yang ingin melaksanakan sholat.
Di pantai ini biasa digelar berbagai kegiatan pada hari-hari tertentu seperti lomba balap kano dan balap sampan bermesin ketinting. Peserta biasa datang dari Desa Gondang Desa Samba, Segara Katon, dan Jenggala. Pun terdapat tradisi “Bau Ipun”, yakni menangkap Ipun (ikan kecil) pada waktu-waktu tertentu.
Walau pada masa pandemi ini kunjungan relatif sepi, Sedayu tetap memberi pesona karena mudahnya akses untuk mencapainya. Ian, kmf