SELONG, Literasi-Wakil Bupati Lombok Timur, Rumaksi, didampingi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menggandeng Kepala Otoritas Jasa Keuangan NTB dan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram untuk menyaksikan langsung kondisi terkini pariwisata daerahnya khususnya di Selatan Lombok Timur.
Dalam kegiatan tersebut yang berlangsung Kamis(3/9) itu, Wabup menunjukkan potensi pariwisata di Jerowaru dan sekitarnya sekaligus memaparkan kendala investasi dan infrastrukturnya.
Wabup Rumaksi menuturkan saat ini postur anggaran untuk bidang pariwisata di Lombok Timur masih belum memadai. Ia mencontohkan dana pada Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) setempat hanya Rp 300 juta pada tahun ini. Padahal potensi sektor kepaiwisataan sangat banyak dan menarik. Ada beberapa destinasi baru yang membutuhkan support dari pemerintah seperti di Desa Kwang Rundun dan Ekas Buana di Kecamatan Jerowaru.
Pemda Lotim telah menganggarkan dana untuk perbaikan jalan menuju destinasi pariwisata di lingkar selatan Kecamatan Jerowaru secara multiyear sehingga tahun depan dapat dipastikan jalan menuju pantai Kura-Kura sudah selesai diperbaiki.
Karena itu Wakil Bupati meyakinkan warga setempat dan Pokdarwis Jerowaru Bay agar tetap optimis dan giat membangun pariwisata untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Lotim juga memiliki program Lotim Net untuk percepatan akses internet sampai ke plosok dan dapat mendukung industri pariwisata.
Dalam kesempatan itu H. Rumaksi menyambut baik Podarwis Jerowaru Bay yang aktif dalam membangun pariwisata di Wilayah Kecamatan Jerowaru.
“Saya sudah mengundang dan memediasi mereka beberapa kali untuk memuntahkan semua permasalahannya, dan hari ini adalah salah satu tindaklanjut yang nyata,” katanya seraya mengapresiasi pula kehadiran Putrawan Habibi yang mendampingi kunjungannya. Wabup mengatakan kehadiran akademisi STP Mataram untuk membangun pariwisata lokal yang di tanah kelahiran Putrawan Habibi untuk terus ‘pulang ampong’ melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat khususnya sumbang pikiran membangun Lombok Timur
Oleh sebab itu Wabup berharap TPKAD Kabupaten Lombok Timur yang dikukuhkan tanggal 3 September berperan aktif meningkatkan pendapatan daerah melalui pemberdayaan UMKM IKM di bidang pariwisata seperti pemberdayaan ekonomi Pokdarwis.
utrawan Habibi yang juga Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STP Mataram, mengatakan sudah merupakan kewajiban akademisi melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Putrawan Habibi memuji Wakil Bupati Lombok Timur yang dengan senang hati meninjau langsung aktifitas pariwisata yang dilakukan masyarakat, membaur dengan masyarakat pariwisata dan bersahaja menerima masukan dan kritik berbagai pihak.
Putrawan Habibi mengakui kondisi pariwisata sedang lesu di seluruh dunia, namun potensi yang besar ini tidak boleh didiamkan begitu saja. Ia mengusulkan agar daerah memiliki masterplan pengembangan kawasan pariwisata dan investasi.
“Kita sudah punya Perda RTRW dan Naskah Akademik Ripparda (disusun oleh tim STP Mataram). Dua naskah ini dapat dijadikan landasan dalam membuat Master Plan Pengembangan Kawasan Pariwisata yang tidak hanya di Jerowaru namun juga di Lombok Timur secara umum,” katanya. Selain itu, menyiapkan rencana strategis pengembangan pariwisata ke depan yang disesuaikan kondisi kelokalan, SDA dan local wisdom serta perkembangan dunia seperti digitalisasi di dunia pariwisata.
Salah satu langkah mempersiapkannya, kata dia, selain UMKM yang disampaikan Wabup, adalah membuat incubator bisnis dan menciptakan Start Up serta perusahaan pemula berbasis teknologi dan skill di dunia pariwisata. “Dengan demikian potensi Pokdarwis dan pemuda di Lombok Timur yang aktif membangun pariwisata dapat diberdayakan secara ekonomi dan mendapatkan pengakuan sehingga kontribusinya menjadi berkelanjutan,” ujarya.
Putrawan Habibi juga menyampaikan pentingnya daerah membuat rencana strategis menanggulangi bencana dalam bidang pariwisata, baik itu bencana alam, bencana sosial dan ekonomi. Seperti saat ini, kata dia, ekonomi lagi lesu, banyak dampak negatif di dunia pariwisata seperti kehilangan pekerjaan, pendapatan menurun, dan naiknya angka kemiskinan.
Sedangkan Jaya Kusuma dari Pokdarwisa Jerowaru Bay, mengatensi kehadiran Wabup, Ketua OJK, TPAKD, dan Kepala LP2M STP Mataram. Dalam pertemuan santai tersebut, Jaya Kusuma mengungkapkan sejak ada pariwisata di Wilayah Jerowaru, perekonomian masyarakat terasa lebih baik. Kata dia, pada masa-masa high season biasanya masyarakat sangat sibuk dan mendapatkan rizki yang besar dari pariwisata. Bahkan dilaporkannya kondisi keamanan di Wilayah Jerowaru yang dulunya angker dan tinggi kriminalitas, saat ini sudah berangsur kondusif.
“Jika kita bawa motor dan nginap maka kita bisa tidak masukkan ke dalam rumah karena orang-orang yang dulunya dikenal sebagai pembegal dan pelaku kriminal sekarang justru ikut mengamankan desanya agar wisatawan menjadi lebih nyaman,” ujar Jaya Kusuma.
Jaya Kusuma berharap pemerintah daerah mempercepat perbaikan infrastruktur jalan, akses internet dan air bersih agar dapat mendukung pariwisata secara berkelanjutan. Dikatakannya, saat ini hal-hal tersebut di ataslah yang menjadi kendala utama pembangunan pariwisata di Wilayah Jerowaru. hm